REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kompetisi atletik pelajar Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia 2023 telah menuntaskan rangkaian kualifikasi regional. Kualifikasi Jawa Timur atau East Java Qualifiers yang berlangsung di Lapangan Atletik THOR, Surabaya, menjadi kualifikasi penutup rangkaian seri musim ini yang total digelar di enam wilayah se-Indonesia.
Berlangsung selama tiga hari, Jumat hingga Ahad (8-10 Desember 2023), kualifikasi regional Jawa Timur ini berlangsung sangat kompetitif. Hasilnya, ada tiga pemecahan rekor nasional SAC Indonesia.
Rekor nasional yang pecah tersebut masing-masing dari nomor lompat jauh putri, atas nama Aufar Fadilah Dwi Caksono (SMAN 2 Madiun) dengan lompatan 4,95 meter. Disusul pemecahan rekor middle distance atau lari jarak menengah (1.000 meter) putri atas nama Inna Nurul Ma’Rifatin (MAN 5 Bojonegoro) dengan catatan 3 menit 21,078 detik.
Paling fenomenal adalah pemecahan rekor nomor sprint atau lari 100 meter putra. Arfiansyah Adi Yuliarta, siswa SMA Hang Tuah 1 Surabaya berhasil menjadi pembicaraan setelah mencatatkan 10,87 detik saat babak penyisihan hari Sabtu (9/12). Sebelumnya, rekor nasional SAC Indonesia di nomor 100 meter putra dipegang oleh Yogi Saputra (SMAN 1 Surade), dengan catatan waktu 11,06 detik. Yogi merupakan juara National Championship 2022 dan salah satu peserta SAC ke Australia.
Saat tampil pada final East Java Qualifiers, Ahad (10/12), Arfiansyah berhasil mempertajam catatan waktunya menjadi 10,86 detik. Lebih baik 0,01 detik dari rekor atas namanya sendiri. Sekaligus memastikan dirinya merebut podium juara dan lolos ke National Championship yang akan digelar di Solo, Januari 2024 nanti.
Berstatus masih sebagai pelajar SMA, catatan waktu 10,86 detik yang ditorehkan Arfiansyah ini tergolong luar biasa. Sebagai informasi, rekor Indonesia untuk 100 meter putra saat ini masih 10,17 detik yang dicatatkan oleh Suryo Agung Wibowo di SEA Games 2009.
Menurut Arfiansyah, dirinya telah mempersiapkan diri selama satu tahun penuh untuk SAC Indonesia 2023. Bahkan, Arfiansyah tidak mengambil kesempatan untuk mengikuti kejuaraan elite, dari lembaga pemerintah atau lembaga swasta. Mengingat regulasi SAC Indonesia melarang pelari profesional yang telah berkompetisi di event elite.
“Memang nungguin SAC. Dari pulang di National Championship awal tahun ini langsung latihan. Karena di SAC perdana itu saya juga masih awal-awal latihan. Sebelumnya juga mendalami olahraga futsal,” tutur Arfiansyah yang kini duduk di kelas 12.
Prestasi Arfiansyah ini menarik perhatian sosok Serafi Unani. Peraih medali emas di nomor 100 meter putri di SEA Games 2011 itu, hadir menonton langsung Arfiansyah melakoni babak final.
"Kalau melihat prestasinya, bagus banget ya. Apalagi dia masih kelas 12. Jadi dia sudah cukup bagus di usia segini bisa lari dan mencatatkan waktu 10,86 detik. Sisa bagaimana ke depannya kita maintanance, karena dia bibit. Apalagi dia leading-nya jauh. Lawannya larinya masih di waktu 11 detik, dia sudah 10. Jadi tergantung bagaimana maintenance-nya. Mulai dari pola latihannya, terus nanti bagaimana rutinitas hariannya dia," kata Serafi.
Selain itu, Energen Champion SAC Indonesia 2023 East Java Qualifiers juga telah menemukan 48 pelajar berstatus juara yang akan berlaga di babak National Championship. Beberapa merupakan wajah lama. Namun tak sedikit juga yang baru debut di SAC Indonesia musim ini.
Ketua Harian Pengprov PASI Jawa Timur, Catur Supriyanto, mengaku bangga dengan prestasi Jawa Timur pada SAC musim 2023 ini. Baik tercatatnya tiga rekor SAC dan ditemukannya 48 pelajar wakil Jawa Timur yang siap bersaing di National Championship. Menurutnya, perlombaan ini dapat menemukan bibit atletik.
“Saya harapkan nanti pada waktu di National Championship kita bisa meraih prestasi lebih di nomor yang mereka ikuti hari ini. Sehingga nanti bisa menjadi bakat dan bibit baru di atletik Jawa Timur bahkan level Indonesia,” kata Catur.
Nantinya...