REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sevilla telah mengajukan banding kepada pihak berwenang Prancis atas larangan bagi pendukung mereka untuk menghadiri pertandingan Liga Champions pada Rabu (13/12/2023) dini hari WIB di Lens. Pelarangan diberlakukan setelah seorang penggemar terbunuh sebelum pertandingan Ligue 1 awal bulan ini, kata klub La Liga pada Senin (11/12/2023).
Pada 2 Desember, seorang pendukung Nantes tewas dalam insiden penikaman sebelum pertandingan di Nice. Sebagai tanggapan, Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Jumat mengumumkan larangan bagi suporter tandang untuk sejumlah pertandingan Liga Prancis dan Piala Liga Prancis pada akhir pekan.
Larangan tersebut kini telah diperluas hingga ke kompetisi Eropa, yang membuat para pendukung Sevilla tak bisa datang. Pendukung dan klub asal Spanyol itu telah diberitahu tentang keputusan pemerintah Prancis pada Senin.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengumumkan rencana untuk melarang para pendukung Sevilla dalam sebuah wawancara dengan media Brut pada Ahad. Perintah dari pihak berwenang Pas-de-Calais mengonfirmasi larangan tersebut untuk pertandingan terakhir mereka di Grup B.
"Kami telah mengajukan banding mendesak bersama dengan Association Nationale des Supporters terhadap keputusan administratif untuk melarang semua penggemar kami dari beberapa daerah dan zona termasuk di Lens dan Arras, serta terhadap rencana Kementerian Dalam Negeri Prancis untuk melarang penerbangan," kata Sevilla dalam sebuah pernyataan.
"Kami menyadari sulitnya mengubah kebijakan pemerintah Prancis, tapi kami akan menggunakan semua cara hukum dan diplomatik yang tersedia untuk mencoba membawa para penggemar kami ke pertandingan melawan Lens."
Sebelum konfirmasi resmi, Sevilla mengatakan bahwa mereka sedang melakukan pendekatan dengan pemerintah Spanyol untuk menghentikan larangan tersebut, terutama karena banyak penggemar yang telah memesan tiket pesawat dan membuat rencana perjalanan.
"Secara sederhana tidak masuk akal untuk melarang 300 penggemar pergi untuk membantu tim mereka. Menjatuhkan larangan ini di saat-saat yang tidak tepat tidak dapat diterima," ujar presiden Sevilla Jose Castro kepada media setibanya di bandara Lille pada Senin.
"Tidak ada kata peringatan resmi dan ini adalah lelucon mutlak dan pelanggaran hak-hak warga negara Spanyol dan Eropa."
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, manajer Lens Franck Haise juga menentang larangan tersebut.
"Saya menyesali keputusan itu, terutama mengingat betapa terlambatnya informasi itu datang," kata Haise. "Bagaimana kami akan mengelola Olimpiade jika kami tidak dapat menyambut 300 penggemar Sevilla di tanah Prancis? Ini adalah masalah besar."
Baik Lens maupun Sevilla tidak dapat mencapai babak gugur Liga Champions, tetapi mereka berjuang untuk finis di urutan ketiga dan mengklaim tempat playoff di Liga Eropa, kompetisi yang dimenangkan Sevilla musim lalu untuk ketujuh kalinya.
Lens memiliki lima poin, unggul tiga poin atas Sevilla, dan hasil imbang akan cukup bagi klub asal Perancis tersebut.
Kemenangan bagi Sevilla akan membuat mereka berada di posisi ketiga dalam hal head-to-head setelah bermain imbang 1-1 dengan Lens di Spanyol.