Sabtu 23 Dec 2023 05:51 WIB

Manchester City Cetak Sejarah, Juara Piala Dunia Antarklub Kalahkan Fluminense

Manchester City menang telak 5-0 untuk meraih trofi kelima pada 2023.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Manchester City Kyle Walker mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2023. Manchester City juara setelah mengalahkan Fluminense 4-0 di final.
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Pemain Manchester City Kyle Walker mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2023. Manchester City juara setelah mengalahkan Fluminense 4-0 di final.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Julian Alvarez mencetak gol tercepat di final Piala Dunia Antarklub saat Manchester City mengalahkan tim Brasil Fluminense 4-0 pada Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB. The Citizens mengakhiri tahun yang luar biasa dengan membuat sejarah meraih trofi kelima mereka sepanjang 2023.

Tim asuhan Pep Guardiola, yang tidak diperkuat penyerang Erling Haaland yang cedera pada turnamen global tersebut, sebelumnya telah memenangi Piala FA, Liga Primer Inggris, Liga Champions dan Piala Super UEFA tahun ini.

Baca Juga

"Memenangkan lima trofi ini - bagi saya, lima hadiah terbesar yang tersedia untuk kami - adalah luar biasa," kata kapten Kyle Walker.

 

"Saya sangat bangga telah menjadi bagian dari ini dan saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa ini adalah sebuah kehormatan untuk bermain bersama para pemain ini; saya tidak bisa meminta rekan tim yang lebih baik."

"Sangat, sangat sulit untuk menang secara konsisten, jadi untuk duduk di sini hari ini setelah memenangkan (lima gelar) benar-benar istimewa dan merupakan pencapaian besar."

Alvarez membuat para pendukung City yang berada di luar kota bersorak dalam 40 detik setelah kick off. Kiper Fabio dengan baik menepis tendangan jarak jauh Nathan Ake yang membentur tiang gawang. Namun Alvarez dengan cepat menyambut bola muntah, membungkuk dengan tangan dan lututnya untuk menyundul bola ke dalam gawang.

Nino melakukan gol bunuh diri di menit ke-27, membelokkan tendangan Phil Foden yang menyamping ke dalam gawangnya. Foden membuat pertandingan berakhir di menit ke-72 ketika ia meluncur untuk menyodok umpan silang keras ke depan gawang dari Alvarez.

"Itu pertandingan yang sulit dipercaya," kata Foden kepada FIFA.com. "Para pemain tidak hanya menunjukkan kualitas, tetapi juga menunjukkan semangat dan determinasi. Saya senang dengan hasilnya."

"Ini sangat penting bagi klub," tambahnya. "Saya sangat senang. Ini sangat besar bagi klub."

 

Alvarez melengkapi dua golnya pada menit ke-88 dengan tendangan dari dalam kotak penalti, yang membuat para penggemar City bersorak sorai.

Kemenangan ini membuat Guardiola menjadi manajer pertama yang membimbing tiga klub berbeda untuk meraih gelar Piala Dunia Antarklub, menang bersama Barcelona pada 2009 dan 2011, kemudian Bayern Munchen pada 2013.

Guardiola menekankan kepada para pemainnya minggu ini tentang pentingnya "menutup lingkaran" pada trofi tim, dan mencapai tujuan "sekali seumur hidup".

Pesan diterima. City tidak pernah membiarkan Fluminense, yang memainkan gaya penguasaan bola umpan pendek khas Brasil, untuk menemukan langkah mereka.

"Permainan yang adil untuk mereka, saya menyukai cara mereka bermain dengan umpan-umpan pendek, mereka tidak membuatnya mudah bagi kami," kata Foden.

Peluang terbaik Brasil adalah sebuah tendangan penalti yang awalnya diberikan oleh wasit Szymon Marciniak setelah Ederson menjatuhkan Paulo Henrique Ganso. Namun tayangan ulang menunjukkan bahwa ia berada dalam posisi offside.

Kiper City, Ederson, tidak bisa berbuat banyak, tetapi melakukan penyelamatan hebat sebelum turun minum ketika Jhon Arias menyambut sepak pojok dengan sundulan keras yang ditepis oleh Ederson.

"Kami menghadapi City yang telah menjadi tim terbaik di dunia selama lima tahun terakhir dan mereka tahu bagaimana memanfaatkan peluang yang mereka ciptakan," kata manajer Fluminense Fernando Diniz kepada TV Brasil Globo.

"Mereka selalu tepat sasaran, mencetak gol di awal pertandingan dan menghukum kami atas kesalahan yang kami buat. Kami harus bangga dengan tahun yang luar biasa dan telah membuka jalan yang membawa kami ke sini. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dan tidak ada yang perlu dipermalukan."

Satu hal yang membayangi malam City adalah cedera lutut yang dialami Rodri, yang tersungkur di lapangan ketika Alexsander menangkap pergelangan kakinya. Rodri langsung memegang bagian belakang lututnya. Setelah menerima perawatan, ia sempat kembali ke permainan sebelum terjatuh lagi dan meninggalkan lapangan dengan kesakitan.

Rodri dianugerahi Golden Ball sebagai pemain terbaik turnamen, dan mampu berjalan melintasi panggung presentasi untuk menerima trofinya. Kapten City, Kyle Walker, meraih Silver Ball.

 

Turnamen tahun 2025 akan menampilkan format 32 tim yang diperluas di Amerika Serikat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement