REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Brasil Mario Zagallo meninggal dunia pada usia 92 tahun. Zagallo adalah pemenang Piala Dunia, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Ia menjadi bagian dari tim sukses Selecao pada 1958 dan 1962 bersama Pele. Ia kemudian melatih Selecao yang bertabur bintang untuk sukses di Piala Dunia 1970 di Meksiko pada usia 38 tahun.
Dia pernah beberapa kali bertugas di tim nasional Brasil dan juga menjadi asisten Carlos Alberto Parreira ketika mereka kembali mengangkat trofi di AS tahun 1994. Dia bertanggung jawab ketika Brasil kalah di final tahun 1998 di Prancis, ketika timnya dikalahkan 3-0 oleh tuan rumah di Paris menyusul insiden yang dialami striker bintang Ronaldo.
Kematian Zagallo dikonfirmasi pada Sabtu (6/1/2023) dini hari melalui pernyataan presiden Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) Ednaldo Rodrigues. "Kami menyampaikan solidaritas kepada anggota keluarga dan penggemarnya pada saat-saat duka atas kepergian pahlawan besar sepak bola kami ini," kata Rodrigues dilansir dari Standard, Sabtu (6/1/2023).
Zagallo memperoleh 33 caps internasional senior sebagai pemain Brasil antara tahun 1958–1964, menghabiskan karier klubnya bersama Flamengo dan Botafogo.
Karier manajerialnya yang panjang mencakup tiga periode terpisah sebagai pelatih Brasil dan tugas selanjutnya sebagai staf pembantu dan sebagai bos sementara.
Dia melatih Botafogo, Fluminense, Flamengo dan Vasco da Gama lebih dari satu kali. Ia juga memimpin tim nasional Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA), ditambah tim seperti Al-Hilal, Bangu dan Portuguesa sebelum pensiun pada 2006.
Zagallo telah menghabiskan waktu di rumah sakit selama beberapa tahun terakhir untuk dirawat karena infeksi saluran pernapasan, punggung, dan saluran kemih. Dia juga menjalani operasi perut pada tahun 2005 dan dirawat karena detak jantungnya yang tidak teratur selama masa jabatan terakhirnya di Flamengo.