Rabu 10 Jan 2024 19:10 WIB

Yakin Indonesia Lolos dari Babak Grup Piala Asia 2023, Begini Skenarionya

Jika berkaca pada statistik selama uji coba, rapor pasukan Garuda mengkhawatirkan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Timnas Indonesia Yakob Sayuri melakukan selebrasi seusai mencetak gol saat laga persahabatan melawan Libya di Turki, Jumat (5/1/2024). Pada pertandingan itu timnas Indonesia kalah 1-2.
Foto: Dok PSSI
Pemain Timnas Indonesia Yakob Sayuri melakukan selebrasi seusai mencetak gol saat laga persahabatan melawan Libya di Turki, Jumat (5/1/2024). Pada pertandingan itu timnas Indonesia kalah 1-2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih terdengar pesan optimisme terkait perjalanan tim nasional Indonesia di Piala Asia 2023. Ajang tersebut berlangsung dari 12 Januari-10 Februari 2024.

Jika berkaca pada statistik selama uji coba, rapor pasukan Garuda mengkhawatirkan. Skuad polesan Shin Tae-yong selalu kalah di tiga pertandingan beruntun. Dua kekalahan dialami ketiga jumpa Libya. Satunya lagi saat berhadapan dengan Iran.

Baca Juga

Namun itu masih di fase pemanasan. Kesempatan bagi STY meramu strategi dan mencoba berbagai formasi. Ia diharapkan sudah menemukan pola yang tepat untuk anak asuhnya.

"Saya pribadi tetap optimistis timnas bisa berbuat sesuatu di Piala Asia. Mungkin tidak muluk-muluk menjadi juara grup. Cukuplah menjadi salah satu peringkat ketiga terbaik dan lolos dari fase grup. Itu dimungkinkan jika kita bisa mengalahkan Vietnam dan meraih satu poin dari dua laga lawan Iraq dan Jepang," kata pengamat sepak bola tanah air, Mohamad Kusnaeni kepada republika.co.id, Rabu (10/1/2024).

Sosok yang akrab disapa Bung Kus ini memahami jika muncul kekhawatiran. Hal yang normal. Namun, tentu saja, anak asuh STY turut menyadari hal itu.

Turnamen final belum dimulai. Masih ada waktu untuk berbenah. Jika sudah waktunya, nanti, semua wajib memberikan segalanya demi merah-putih. Sehingga target lolos dari fase grup, dapat terealisasi.

"Itu bisa dicapai kalau kinerja permainan timnas bisa ditingkatkan dalam sisa waktu 4-5 hari ini. Minimal di Piala Asia nanti standar permainan kita harus seperti babak kedua menghadapi Libya di pertemuan kedua," ujar Kusnaeni.

Bek Indonesia, Elkan Baggott mengakui mereka mendapat banyak pelajaran selama uji coba. Ada kesalahan koordinasi. Situasi demikian dibayar mahal.

Apalagi ketika melawan tim dengan level yang lebih tinggi. Pantang bagi ia dan rekan-rekannya, mengulang blunder yang sama. Akibatnya bisa fatal.

"Kami tidak melihat hasil pertadingan hari ini. Kami hanya melihat bagaimana kami mempraktekkan apa yang sudah kami latih untuk menghadapi pertandingan pertama kami. Jadi seluruh tim berusaha bersama dan tetap optimis menatap turnamen," ujar Elkan setelah duel melawan Iran, dikutip dari situas resmi PSSI.

STY sudah memiliki gambaran bagaimana strategi terbaik yang akan ia terapkan. Nampaknya ia akan membiarkan lawan menguasai bola. Jika mendapat momentum tepat mereka siap menghajar para rival lewat skema serangan balik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement