REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih tim nasional Vietnam, Philippe Troussier mengaku memiliki sedikit gambaran mengenai sepak bola Jepang. Ia tak asal bicara. Pada 1998-2002, ia pernah menangani Samurai Biru. Sebuah tahapan penting dalam kariernya. Ia juga membesut tim junior negara tersebut.
"Orang Jepang menganggap kesuksesan adalah hasil upaya kolektif. Ketika saya bekerja di Jepang 20 tahun lalu, saya juga berusaha meningkatkan kerja tim dan kolektivitas tim di semua tingkatan. Saya pikir Vietnam mirip dengan Jepang dalam aspek ini," kata Troussier, dikutip dari e.venexpress.net.
Kedua tim tergabung di Grup D Piala Asia 2023. Beberapa jam lagi, mereka bertanding. Duel tersebut berlangsung di Al-Thumama Stadium, Doha, Ahad (14/1/2023) pukul 18.30 WIB.
Troussier mengetahui kualitas lawan. Tim dengan peringkat FIFA terbaik di benua kuning. Jepang sedang bagus-bagusnya.
Kubu Samurai Biru meraih 10 kemenangan beruntun menuju partai ini. Dua di antaranya dengan mengalahkan Jerman (4-1), dan Turki (4-2). Sinyal bahaya untuk setiap rival.
Belum berhenti sampai di situ. Amunisi skuad polesan Hajime Moriyasu sangat mewah untuk kelas Asia. Sebanyak 20 pemain Jepang berkarier di Eropa.
"Kami akan menunjukkan kepada Jepang, apa yang bisa kami lakukan," ujar Troussier.
Ia memahami perbedaan level kedua tim. Pasukannya bukan tandingan sang raksasa. Namun, sepak bola selalu menghadirkan potensi kejutan.
Lalu, apa yang akan dilakukan timnya dalam pertandingan di depan mata? Troussier menegaskan, anak asuhnya harus solid di pertahanan. Itu modal awal.
Sepanjang laga, mereka perlu membatasi ruang gerak sang raksasa. Ini membutuhkan energi tinggi. Lalu, Vietnam harus jeli memanfaatkan sekecil apa pun peluang yang diperoleh.
"Kami harus cepat beradaptasi dan benar-benar berkomitmen. Kami harus mempersulit mereka dalam memainkan sepak bola mereka," ujar Troussier.
Vietnam juga akan menghadapi dua peserta di Grup D lainnya. Ada Indonesia dan Irak. Jika bicara target realistis, Golden Star Warriors mengincar peringkat ketiga terbaik.
Pada 2019 mereka melakukan hal yang sama. Saat itu, wakil Asia Tenggara ini melaju ke tahapan berikutnya berbekal status sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.