Senin 15 Jan 2024 19:01 WIB

Barcelona Dibantai di Final Piala Super Eropa oleh Madrid, Masihkah Xavi Dipercaya?

Tak disangka, Barca tidak memberikan perlawanan berarti.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Real Madrid Vinicius Junior mencetak gol dari titik penalti dengan skor 3-1 pada pertandingan final Piala Super Spanyol antara Real Madrid dan Barcelona di Al Awal Park di Riyadh, Arab Saudi, Senin (15/1/2024) dini hari WIB
Foto: EPA
Pemain Real Madrid Vinicius Junior mencetak gol dari titik penalti dengan skor 3-1 pada pertandingan final Piala Super Spanyol antara Real Madrid dan Barcelona di Al Awal Park di Riyadh, Arab Saudi, Senin (15/1/2024) dini hari WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tadi malam merupakan malam yang sulit dilupakan bagi FC Barcelona saat mereka menelan kekalahan mengecewakan 1-4 dari rival bebuyutannya, Real Madrid dan dalam prosesnya mereka harus kehilangan Piala Super Spanyol.

Setahun yang lalu, Blaugrana telah mendominasi dan mempermalukan klub ibukota Spanyol di panggung yang sama, namun berakhir dengan hasil yang berlawanan di hari Ahad malam, saat sebuah hat-trick dari Vinicius Jr. dan sebuah gol dari Rodrygo telah membuat Xavi Hernandez dan kawan-kawan harus menelan kekalahan yang mengecewakan.

Baca Juga

Segera setelah pertandingan, tanda tanya mengenai Xavi dan masa depannya di klub meningkat dengan cepat mengingat beberapa keputusan taktis dan keputusan tim yang dibuat oleh sang manajer.

Pelatih berusia 43 tahun ini telah berada di bawah tekanan untuk sementara waktu dan kekalahan dari Real Madrid telah meningkatkan panasnya situasi.

Laporta masih memercayai Xavi

Terlepas dari apa yang terjadi di Riyadh pada hari Ahad malam, Ferran Correas dari SPORT melaporkan bahwa presiden Barcelona, Joan Laporta, masih menaruh kepercayaan penuh pada Xavi Hernandez.

Untuk saat ini, kepercayaan klub terhadap Xavi masih tetap terjaga. Sang pelatih mendapat dukungan dari sang presiden segera setelah final dan juga dalam penerbangan kembali ke Barcelona, di mana, jelas sekali, suasananya penuh dengan kesedihan.

Xavi, setelah memenangkan Piala Super dan La Liga musim lalu, memperpanjang kontraknya sebagai pelatih pada bulan September lalu. Dia melakukannya hingga 2025 dengan satu tahun opsi tambahan. Perpanjangan kontrak tersebut dilakukan karena Laporta dan dewan mempercayainya dan hal tersebut tidak berubah meskipun ada rintangan musim ini.

Bersama dengan Laporta, Xavi juga mendapat dukungan dari wakil presiden olahraga Rafa Yuste dan direktur olahraga Deco, yang semuanya mendukungnya setelah kekalahan telak di final Piala Super.

Mereka semua masih percaya bahwa tidak ada keputusan drastis yang harus diambil dan bahwa nilai harus diberikan pada akhir musim, karena Barca masih memiliki kesempatan di tiga kompetisi dan masih ada peluang untuk memenangkan gelar.

Xavi tetap percaya diri. Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa terlepas dari apa yang terjadi saat melawan Real Madrid, Xavi tetap percaya diri untuk membalikkan situasi di Barcelona.

Mantan gelandang ini sangat kecewa dengan permainan yang dimainkan oleh timnya, dimana ia mengkritik cara mereka melaju ke final.

Namun, ia memiliki kepercayaan diri dan keyakinan pada dirinya sendiri dan pada skuadnya dan yakin bahwa dengan kerja keras mereka akan dapat mencapai perubahan yang telah mereka cari selama beberapa pekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement