REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan Shin Tae-yong (STY) membawa Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, membuat penggemar sepak bola di Tanah Air berharap kontrak pelatih asal Korea Selatan ini di perpanjang.
Bahkan, sempat muncul petisi di media sosial yang meminta PSSI khususnya Ketua Umum Erick Thohir untuk sesegera mungkin memperpanjang kontrak pelatih yang akan berakhir akhir Juni tahun ini.
Muncul pula artikel wawancara media luar yang menyatakan selama turnamen Piala Asia di Qatar lalu, STY ditawari melatih negara lain. Bahkan, dikatakan STY bisa saja membayar denda untuk mengakhiri kontrak yang belum selesai dengan Indonesia.
Mundurnya pelatih Liverpool Juergen Klopp pun tak luput dari bahan berita menarik. Ada yang menyatakan Ketua Umum PSSI telah melakukan kontak dengan pelatih asal Jerman tersebut untuk nantinya menggantikan posisi STY.
Melalui wawancara khusus dengan SCTV, Erick Thohir dan STY sepakat membantah berbagai isu tersebut. Dua-duanya akan bertindak profesional dalam menanggapi kontrak STY tersebut.
Erick Thohir mengatakan, ''Tadi kita sudah salaman kok, Kita sama-sama profesional, saya sangat menghargai Coach Shin (STY), saya mendorong STY supaya sukses. Kesepakatan ya kita harus perform tapi kita juga punya option perkembangan.''
"Karena memang STY suka Indonesia dan saya juga suka STY. Tinggal bagaimana kita coba menjembatani isu-isu yang ada di luar. Ya realitas kok enggak apa-apa itu kalau tidak seperti ini, ya, sepak bola Indonesia tidak bagus. Kenapa dorongan fans sepak bola Indonesia ini luar biasa makanya kadang-kadang emosi gitu, ya. Nah ini yang kita harus jaga," ujarnya
"Tapi, kalau mereka tidak seperti itu ya sepak bola tidak Jadi olahraga nomor satu di Indonesia. Itu dinamika yang penting saya profesional, saya berusaha deliver janji-janji saya, bekerja sebaik-baiknya, merangkul semua pihak, ya, saya."
"Untuk perbaikan Liga Sepak bola Indonesia, seperti yang tadi STY bilang gimana liga, ya? Kita perbaiki bertahap, gitu. Nah kita semua kita lakukan. Ya, ini yang harus kita juga jaga semua, ya, semua jaga, bukan saya saja," kata Erick lagi.
STY mengaku memang sempat ada tawaran, bahkan saat Piala Asia tengah berlangsung. Namun banyak media yang mengubahnya. "Memang ada tawaran, tetapi saya tidak ada pikiran untuk pindah. Selama turnamen kemarin juga ada tawaran, ada isu bisa saja STY bayar denda."
"Saya bertekad bekerja semaksimal mungkin, banyak media yang mengubah artikel asli, saya belum pernah tertarik untuk melatih negara lain," kata STY.