REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali mengatakan pergantian pelatih timnas Indonesia bisa dilakukan dengan dua alasan, yakni jika tidak sesuai target atau untuk penyegaran. Menurutnya pergantian pelatih bukan hal yang harus dihindari dan wajar untuk dilakukan.
Ia mencontohkan pergantian Alexandre Polking yang dipecat dari kursi pelatih Thailand karena dianggap masih tidak sesuai target meskipun sudah membawa Thailand juara Piala AFF dua kali. Kemudian federasi sepak bola Vietnam yang memutus kontrak dengan pelatih Park Hang-seo untuk penyegaran.
"Jadi dua hal ini (alasan mengganti pelatih) bisa dilakukan oleh PSSI," kata Akmal saat dihubungi Republika.co.id, diwartakan pada Rabu (7/2/2024).
Akmal menilai PSSI bahkan bisa saja mengontrak Jose Mourinho yang baru saja dipecat dari kursi kepelatihan AS Roma. Meskipun perlu dilihat apakah PSSI bisa menarik minat the Special One – julukan Mourinho – dan apakah PSSI sanggup membayar gaji pelatih asal Portugal itu. "Jadi mau Jose Mourinho atau bahkan Sir Alex Ferguson sekali pun, itu menjadi hak prerogatif PSSI," kata dia.
Mourinho punya rekam jejak yang bagus di kursi kepelatihan mulai dari FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, hingga AS Roma. Jika PSSI bisa menggaet the Special One untuk melatih timnas Indonesia, itu akan menjadi pengalaman pertama baginya menangani tim nasional.
Jika situasi tersebut terwujud, Jose Mourinho diprediksi mampu membawa Timnas Indonesia menorehkan prestasi, minimal di kancah Asia. "Pelatih yang bisa berbahasa Inggris mungkin akan memudahkan dia untuk memberikan instruksi di lapangan yang bisa dimengerti oleh pemain. Karena masalah komunikasi ini sangat penting," ujarnya.