Jumat 23 Feb 2024 12:06 WIB

Arsenal Disebut Ingin Datangkan Ivan Toney untuk Selesaikan Masalah di Lini Depan

Arsenal masih punya permasalahan serius dalam hal finishing.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Striker Brentford Ivan Toney.
Foto: AP Photo/David Cliff
Striker Brentford Ivan Toney.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal telah mengambil langkah nyata untuk memecahkan kesengsaraan mereka dengan mendatangkan penyerang senilai 100 juta poundsterling. Tim asuhan Mikel Arteta kalah 1-0 saat bertandang ke Porto di Liga Champions, dengan gol cantik di menit-menit terakhir dari Galeno. 

Sementara itu, Arsenal gagal mengerahkan satu pun tembakan tepat sasaran, meski mendominasi sepanjang pertandingan. The Gunners mendominasi permainan pada pertandingan tersebut dengan persentase penguasaan bola sebanyak 65 persen namun gagal melepaskan tembakan tepat sasaran dari tujuh percobaan. 

Baca Juga

Setelah memenangkan dua pertandingan terakhir Liga Primer Inggris melawan West Ham United dan Burnley masing-masing 6-0 dan 5-0, perbincangan seputar Arsenal yang merekrut pemain yang mampu menyelesaikan masalah tersebut sempat mereda. Namun setelah kembali gagal di Eropa, Arteta kembali teringat dengan penembak jitu impiannya di lini serang.

Dikutip dari FourFourTwo, Jumat (22/2/2023), jurnalis Sport Italia Rudy Galletti mengklaim bahwa klub London utara yakin untuk mendatangkan Ivan Toney dari Brentford musim panas ini, dengan The Bees dikatakan menghargai pemain internasional Inggris itu sekitar 100 juta poundsterling. 

Thomas Frank baru-baru ini mengambil langkah berani dengan mengakui bahwa Toney akan pergi musim panas ini, dengan sang striker memasuki tahun terakhir kontraknya. Rival London, Arsenal, termasuk di antara favorit untuk mendapatkan tanda tangannya. 

Terlepas dari klaim Galletti, bagaimanapun, tampaknya tidak ada pergerakan baru dalam kisah ini, meskipun Toney tampil luar biasa sejak kembali ke tim Brentford.

Pemain berusia 27 tahun itu telah mencetak empat gol dalam enam penampilan Liga Primer Inggris sejak kembali dari larangan bermain selama 11 bulan setelah Asosiasi Sepak Bola mendakwanya menyusul 262 dugaan pelanggaran undang-undang perjudiannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement