Selasa 27 Feb 2024 16:35 WIB

Dybala Bangga Bisa Cetak Hattrick untuk Roma ke Gawang Torino

Roma mengalahkan Torino 3-2 di Serie A.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Paulo Dybala dari Roma melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga timnya pada pertandingan sepak bola Seri A Italia antara Roma dan Torino di stadion Olimpiade Roma, Italia, Selasa (27/2/2024) dini hari WIB.
Foto: AP
Paulo Dybala dari Roma melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga timnya pada pertandingan sepak bola Seri A Italia antara Roma dan Torino di stadion Olimpiade Roma, Italia, Selasa (27/2/2024) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paulo Dybala mengungkapkan perasaannya saat mencetak hattrick melawan Torino. Dybala memborong gol kemenangan Roma 3-2 atas Torino dalam lanjutan Serie A Liga Italia, Selasa (27/2/2024) dini hari WIB. Ia mengaku merasa seperti sudah menjalani kehidupan lain di ibu kota Italia.

La Joya tampak kelelahan selama perpanjangan waktu play-off Liga Europa melawan Feyenoord, yang akhirnya ditentukan melalui adu penalti. Namun, ia tampil gemilang dengan hattrick pertama di Serie A sejak Oktober 2018, mengalahkan Torino 3-2 di Stadio Olimpico.

Baca Juga

"Sudah lama sekali sejak saya berhasil membawa pulang bola pertandingan dan saya sangat menginginkannya. Saya hampir saja nyaris mencetak gol saat melawan Cagliari, tapi pelatih menarik saya keluar. Saya tidak terlalu mengincar hattrick, tapi itu datang dan saya senang," kata Dybala kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.

Dia mengonversi penalti, melepaskan tendangan melengkung jarak jauh ke sudut jauh bawah dan kemudian bekerja sama dengan Romelu Lukaku untuk menaklukkan Vanja Milinkovic-Savic dari sudut terjauh. La Joya melompat ke pelukan Daniele De Rossi di pinggir lapangan untuk merayakan gol kedua.

"Itu momen pertandingan yang sulit, karena Torino menimbulkan masalah bagi Anda. Anda dipaksa bermain dengan cara berbeda, mereka menyamakan kedudukan dengan cepat dan permainan bisa saja berbalik ke arah mana pun," kata dia.

Dybala memceritakan bagaimana ia merayakan golnya bersama pelatih di pinggir lapangan. Dia mengaku benar-benar menggunakan instingnya untuk mencetak gol-gol tersebut. 

"Saya merasa ingin menembak dan untungnya masuk ke gawang. Aku berlari menuju bangku cadangan dan orang pertama yang ada disana adalah dia," kata dia. 

"Pada gol ketiga, saya menembak dan sudah dekat dengan Curva Sud, jadi saya terus berlari ke arah fans. Saya ingin berterima kasih kepada mereka, karena bahkan pada hari Senin dini hari (waktu setempat) mereka masih memadati stadion. Bolanya mengarah ke ibu saya, dia marah jika saya tidak mengirimkannya kepadanya," ujarnya menambahkan. 

Roma kelelahan setelah play-off Liga Europa melawan Feyenoord, yang berakhir 1-1 seperti leg pertama dan harus ditentukan setelah perpanjangan waktu melalui adu penalti. Mereka lolos ke babak 16 besar, di mana mereka akan menghadapi Brighton and Hove Albion asuhan Roberto De Zerbi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement