Senin 18 Mar 2024 20:00 WIB

Ketua KOI Berharap Gelar Juara All England Motivasi Tradisi Emas di Olimpiade 2024 Paris

Ini bukti lancarnya komunikasi yang dibangun di Tim AdHoc Olimpaide 2024.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia (kiri) dan Jonatan Christie dari Indonesia (kanan) berpose bersama pelatih Irwansyah (tengah) usai laga final tunggal putra Kejuaraan Bulutangkis All England Open di Utilita Arena di Birmingham, Inggris,
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia (kiri) dan Jonatan Christie dari Indonesia (kanan) berpose bersama pelatih Irwansyah (tengah) usai laga final tunggal putra Kejuaraan Bulutangkis All England Open di Utilita Arena di Birmingham, Inggris,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah rasa pesimis terhadap prestasi bulu tangkis Indonesia, karena hanya meraih satu gelar juara sejak awal tahun 2024, kini senyum lebar terukir. di ajang All England 2024 yang berakhir kemarin Indonesia keluar sebagai juara umum setelah meraih dua gelar juara.

Gelar pertama diraih Jonatan Christie sektor tunggal putra yang mengalahkan rekan sendiri Anthony Sinisuka Ginting dan gelar kedua diraih Ganda Putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mengandaskan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Baca Juga

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap capaian All England mampu memberikan semangat untuk mempertahankan transisi emas di Olimpiade 2024 Paris dari cabang bulu tangkis.

“Dua kemenangan ini menjawab banyak harapan Badminton Lovers Indonesia dan memberikan semangat besar untuk tim Indonesia Paris 2024. Harapan besar tentu peak performance para atlet ada di Olimpiade 2024 Paris,” kata Okto sapaan Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id hari ini.

Menurut Okto, hasil ini juga tidak lepas dari lancarnya komunikasi yang dibangun di Tim AdHoc Olimpaide 2024 yang dipimpin Fadhil Imran. Termasuk dengan upaya-upaya dan penyesuaian untuk membuka peluang perolehan medali emas buat bulutangkis di Paris 2024 jadi lebih besar. 

“Kami memberikan apresiasi besar kepada Tim AdHoc PBSI yang berkoordinasi dengan kami dan upaya-upaya yang dilakukan semua pihak untuk mendorong kembali semangat atlet. Harapan besar kepada seluruh insan badminton untuk menahan diri supaya tidak ada konflik-konflik menuju Paris sehingga upaya yang dilakukan bisa maksimal,” sebut Okto. 

“Kita ini semua adalah tim support untuk mengantarkan atlet mencetak prestasi tertingginya. Jadi semua harus menahan diri dan menekan kepentingan pribadi maupun golongan. Tujuan utama kita adalah bagaimana Indonesia Raya bisa berkumandang dan bendera Merah Putih bisa berkibar bersamaan di multievent olahraga dunia,” ungkapnya. 

Komite Olimpiade Indonesia, lanjut Okto, juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung dan mendoakan para atlet yang saat ini masih berjuang untuk lolos ke Paris 2024. Menurut jadwal Olimpiade 2024 Paris akan dimulai 26 Juli sampai 11 Agustus mendatang. 

“Kita terus mendoakan dan mendukung seluruh tim yang berjuang baik secara langsung maupun melalui media sosial dengan menggunakan hastag #KitaIndonesia dan #MenjagaMerahPutih ,” kata Okto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement