Rabu 03 Apr 2024 16:53 WIB

Persija Disanksi FIFA, Manajemen Ambil Langkah Cepat

Klub Macan Kemayoran mengaku takkan tinggal diam.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Persija Jakarta Marko Simic menunduk sambil memegang jaring gawang usai gagal membobol gawang Madura United pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (22/2/2024). Madura United mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 1-0.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Pesepak bola Persija Jakarta Marko Simic menunduk sambil memegang jaring gawang usai gagal membobol gawang Madura United pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (22/2/2024). Madura United mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 1-0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta tak akan tinggal dalam menyikapi sanksi FIFA berupa larangan merekrut pemain selama tiga periode bursa transfer. Baru-baru ini, badan sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi kepada Persija Jakarta dan empat klub Indonesia yakni Persikab Kabupaten Bandung, Persiraja Banda Aceh, SADA Sumut FC, dan Persiwa Wamena.

Namun klub Macan Kemayoran mengaku takkan tinggal diam dan segera mengambil langkah cepat untuk membereskan kasus itu segera dilakukan. Direktur Utama Persija, Ambono Janurianto, menjamin sanksi embargo transfer tak akan dialami timnya. 

Baca Juga

Menurut Ambono, ancaman sanksi itu muncul kerena adanya kewajiban Persija yang belum diselesaikan saat mendatangkan pemain baru di awal musim ini. Jadi, Persija akan berkoordinasi dengan klub asal pemain tersebut. Namun, Ambono tidak menjelaskan pemain mana yang dimaksud dalam keterangannya. 

"Kami akan menyelesaikan kewajiban dengan klub terkait dalam waktu dekat sebelum bursa transfer baru dibuka," kata Ambono dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Hukuman untuk Persija disebut sudah mulai berlaku sejak 26 Januari 2024 dan jika mengacu pada durasi sanksi di atas, maka Persija tak bisa merekrut pemain di musim baru. Kendati demikian Ambono berharap larangan tersebut segera dapat dicabut setelah ada kesepakatan dengan klub tersebut dan seluruh kewajiban diselesaikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement