Rabu 03 Apr 2024 23:16 WIB

Pemain PSG Asal Korea Ini Ungguli Kylian Mbappe dalam Penjualan Jersei di Toko Daring

Di toko fisik PSG, dia pun masuk dua besar.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Kang-In Lee of PSG in action during the UEFA Champions League Round of 16, 2nd leg soccer match between Real Sociedad and Paris Saint-Germain, in San Sebastian, Spain, 05 March 2024.
Foto: EPA-EFE/Juan Herrero
Kang-In Lee of PSG in action during the UEFA Champions League Round of 16, 2nd leg soccer match between Real Sociedad and Paris Saint-Germain, in San Sebastian, Spain, 05 March 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, dijuluki sebagai pesepak bola paling laku di dunia, sesuatu yang diharapkan Real Madrid dapat diuangkan pada musim panas ini. Namun dia bukanlah pemain yang paling banyak menjual kaos untuk PSG secara daring.

Bisa jadi kepergian Mbappe ada hubungannya dengan hal tersebut. Namun, gelar tersebut menjadi milik mantan playmaker Real Mallorca, Kang-In Lee. Penyerang Korea Selatan ini adalah nama yang paling banyak menjual kaus secara daring, menurut Le Parisien, Rabu (34/2024), dan dibawa oleh MD. Di toko fisik, Mbappe memang menjual lebih banyak dari siapa pun, diikuti oleh Kang-In dan kemudian Warren Zaire-Emery.

Baca Juga

Pemain berusia 23 tahun ini didatangkan dengan harga 22 juta euro atau kira-kira Rp 379 miliar dari Mallorca musim panas ini, dan ia disambut oleh peningkatan 20 persen jumlah penggemar Korea Selatan yang menghadiri Parc des Princes, dan peningkatan 300 persen jumlah penggemar Korea Selatan yang melakukan tur stadion pada musim panas ini di ibu kota Prancis. Sementara itu, di Seoul, PSG telah membuka toko baru di sana untuk memanfaatkan permintaan tersebut.

Bintang-bintang top dari benua selain Eropa sering kali dapat membawa serta banyak pengikut dan dorongan ekonomi yang signifikan. Orang-orang seperti Takashi Inui di Eibar, Takefusa Kubo di Mallorca dan Real Sociedad, Kang-In di Mallorca dan Ez Abde di Osasuna semuanya telah melihat akun media sosial khusus dalam bahasa lain dibuat, dan peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengikut klub-klub tersebut dari luar negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement