REPUBLIKA.CO.ID, BRIGHTON -- Manajer Brighton Roberto De Zerbi tidak memiliki masalah dengan penalti yang memberi Arsenal keunggulan dalam kekalahan 3-0 di kandang dari The Gunners pada Sabtu (6/4/2024) malam WIB. Selain gol kontroversial tersebut, gol dari Kai Havertz, dan Leandro Trossard memastikan kemenangan tim asuhan Mikel Arteta di Stadion Amex.
Gol pertama tim tamu terjadi dalam keadaan kontroversial, dengan Bukayo Saka mencetak gol dari titik penalti setelah Gabriel Jesus dijatuhkan di kotak penalti. Bek Brighton Tariq Lamptey sempat menyentuh bola sebelum melakukan kontak dengan pemain Brasil itu, namun VAR tidak cukup untuk membatalkan keputusan awal wasit John Brooks.
Kemenangan tersebut mendorong mereka ke puncak klasemen, meskipun Liverpool bisa merebut kembali posisi teratas jika menang melawan Manchester United pada Ahad (7/4/2024) malam WIB. Dalam wawamcara usai pertandingan, De Zerbi tak mau terlibat diskusi soal gol pembuka. "Penaltinya jelas dan kami melanjutkannya," katanya kepada Sky Sports, dikutip dari Football London, Ahad (7/4/2024).
"Upayanya bagus, cukup bagus untuk menentukan permainan ini. Kami memainkan babak pertama dengan baik, hingga gol kedua kami bertahan di pertandingan tersebut dan kemudian menyelesaikannya. Saat ini tanpa banyak pemain penting, sulit menciptakan peluang mencetak gol," ujarnya.
De Zerbi mengakui kekuatan Arsenal yang tampil dominan meski timnya berjuang untuk melawan. "Kami bermain melawan Arsenal dan mereka berada di puncak klasemen. Apalagi dalam kondisi ini maka kami bisa kalah melawan Arsenal di kandang sendiri. Kami turut prihatin pada diri kami sendiri dan fans kami," kata dia.
Kekalahan Brighton membuat mereka merosot ke peringkat 10, setara dengan Chelsea dalam hal poin tetapi tertinggal selisih gol. Namun, The Seagulls memiliki peluang untuk memantapkan posisi mereka di papan atas klasemen, dengan pertandingan mendatang termasuk pertandingan kandang melawan tim asuhan Mauricio Pochettino.