REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Duel Manchester United versus Liverpool nyaris selalu menyedot perhatian publik. Partai bertajuk North-West Derby itu disebut-sebut sebagai pertandingan terbesar di ranah Inggris.
Beberapa jam lagi, kedua tim jumpa di pentas Liga Primer musim 2023/24. Tepatnya di Stadion Old Traffoerd, markas United, Ahad (7/4/2024) pukul 21.30 WIB. Jika ditarik kebelakang, beberapa Derby Barat Laut itu menyisakan drama.
Namun tak ada yang sedramatis pertemuan kedua tim di Anfield, kandang the Reds, pada Januari 1994. Laga berkesudahan imbang 3-3. Partai ini diwarnai pertengkaran hebat antara dua aktor penting di kubu setan merah yakni pelatih Sir Alex Ferguson dan kiper Peter Schmeichel.
Berikut kepingan ceritanya, dikutip dari Dailystar. Man United sempat memimpin 3-0. Sekitar 20 menit terakhir, Liverpool menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Ferguson marah besar. Schemichel mengakuinya. Setelah pertandingan, ia didatangi juru taktik asal Skotlandia itu. Fergie menilai, tendangan gawang yang dilakukan sang kiper mengarah ke pemain lawan.
Itu berdampak pada proses gol the Reds. Secara keseluruhan, Schmeichel merasa sudah bermain baik. Sehingga ketika dimarahi secara langsung seperti itu, ia tidak bisa menerima.
"Saya pikir itu tidak adil. Kami akhirnya bertengkar hebat. Semakin banyak kami berbicara satu sama lain, semakin buruk keadaannya. Jelas sekali saya telah melewati batas. Keesokan harinya dia berada di kantor," kata Schmeichel.
"Saya dipanggil dan dia berkata ,'Dengar saya harus memecatmu. Saya tidak bisa mentolerir pemain saya berbicara seperti itu kepada saya. Itu bertentangan dengan otoritas saja'," kenang Schmeichel, menirukan ucapan Ferguson padanya.
Dalam buku biografinya yang terbit pada 2021, tokoh asal Denmark ini tidak menyesali apa yang dia lakukan kepada sang pelatih. Ia hanya menyesali perbuatannya kepada rekan setim. Saat itu, ia mulai menunjuk pemain lain yang dianggap lalai, hingga berujung pada gol balasan rival mereka.
"Dalam perjalanan pulang setelah pertandingan itu, saya dipenuhi amarah dan andrelin. Saya tidak melihat hal lain selain ketidakadilan yang saya rasakan ketika Fergie mengganggu saya. Saya merasa sangat kecewa sehingga saya menelpon Rude, agen saya, untuk memintanya mencarikan saya klub baru," tutur Schmeichel.
Berjalannya waktu, ia tidak dicoret dari tim United. Schmeichel turut berperan membawa MU meraih treble pada 1999. Rupanya, ia meminta maaf kepada rekan setimnya.
Perbuatannya diketahui oleh Ferguson. Sikap demikian menyelamatkan kariernya di Old Trafford. Mereka terus bersama selama beberapa tahun setelah peristiwa tersebut.
"Sebelum kami berlatih, saya berdiri di depan semua orang dan mengatakan betapa menyesalnya saya. Tanpa sepengetahuan saya, Fergie mendengar dari balik pintu. Dia tidak pernah menindaklanjuti ancamannya," tutur Schmeichel.