REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal yang sedang dalam performa terbaiknya akan berusaha memperbaiki rekor saat menghadapi Bayern Munchen pada leg pertama perempat final Liga Champions di Staion Emirates, London, Rabu (9/4/2024) dini hari WIB. Pada masa lalu, Munchen jadi mimpi buruk Arsenal.
Terakhir kali kedua klub bertanding di kompetisi ini pada 2017, Munchen memenangi kedua leg pertandingan babak 16 besar dengan skor 5-1, hasil memalukan yang menandai kemerosotan Arsenal.
The Gunners baru kembali ke Liga Champions musim ini dan telah berkembang pesat. Mereka mencapai perempat final pertama mereka sejak musim 2009/10 ketika menjadi penantang gelar Liga Primer.
Dengan penampilan menawan Arsenal di liga domestik ditambah Munchen yang saat ini dalam masa sulit, skuad asuhan Mikel Arteta lebih diunggulkan lolos ke semifinal untuk menghadapi pemenang duel Manchester City dan Real Madrid.
Namun, Arteta tak mau membuat pasukannya dalam tekanan. Ia menempatkan Munchen sebagai lawan tangguh dengan kehadiran mantan penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, di lini serang.
Kane mencetak rekor 14 gol dalam 19 derbi London utara Tottenham vs Arsenal. Sang kapten Inggris akan bersemangat untuk membobol rival mantan timnya dan pemuncak klasemen Liga Inggris saat ini.
"Ketika Anda melihat angka-angkanya selama 10 tahun terakhir, mereka tidak dapat dipercaya. Dia bisa mencetak gol dengan berbagai cara. Dia memiliki layanan dan para pemain di sekelilingnya juga untuk memberikan peluang-peluang itu. Namun, bukan hanya dia, tetapi juga 10 pemain lain yang mereka miliki," kata manajer Arsenal Mikel Arteta kepada wartawan pada Senin (8/4/2024), memuji Kane dan Munchen.
Arteta menegaskan sangat paham kualitas individual para pemain Munchen, terlebih Kane. Menurut Arteta, hal terbaik adalah secara kolektif mencegah para pemain Munchen menghadirkan kerusakan.
Munchen dalam masa sulit, tertinggal 16 poin di belakang pemuncak klasemen Bayer Leverkusen. Leverkusen hanya butuh tiga poin lagi untuk memastikan gelar juara. Pelatih Munchen Thomas Tuchel juga akan pergi pada akhir musim ini.
Namun, terlepas dari masalah yang dihadapinya, Arteta merupakan penggemar berat sang pelatih asal Jerman yang pernah menjuarai Liga Champion bersama Chelsea.
"Mereka adalah tim papan atas. Saya adalah pengagum berat Thomas. Cara dia mengatur timnya, cara mereka bermain, cara mereka menularkan," kata Arteta. "Saya telah belajar banyak darinya."
Pelatih asal Spanyol ini tidak terlalu banyak membaca hasil mengecewakan Bayern di liga, dengan mengatakan bahwa mereka masih lawan tangguh.
"Sepak bola adalah sebuah lingkungan yang kompetitif dan sangat sulit untuk menjadi konsisten sehingga hal ini dapat terjadi pada siapa saja," ujarnya mengenai penampilan yang membuat Munchen kalah dari Heidenheim pada akhir pekan lalu.
View this post on Instagram
Munchen tanpa dukungan di Stadion Emirates pada laga nanti sebagai hukuman atas pelemparan kembang api pada babak sebelumnya melawan Lazio. Arteta telah meminta para pendukung Arsenal untuk membuat atmosfer seperti kuali yang siap "memasak" para pemain Munchen.
"Sebuah stadion yang penuh sesak! Penuh semangat dan emosi. Kami tidak pernah mendapatkan kesempatan ini selama 15 tahun, jadi itu menunjukkan betapa istimewanya malam ini bagi kami," ujar Arteta.
Ketika ditanya apakah ia akan memberikan pertanyaan kepada pelatih Leverkusen Xabi Alonso, yang sama-sama asal Spanyol, tentang cara mengalahkan Bayern, Arteta bungkam.
"Pertanyaan yang bagus, tapi saya tidak akan menjawabnya!" katanya.