Senin 15 Apr 2024 12:44 WIB

Penampillan Buruk Babak Kedua Jadi Alasan Arsenal Dipermalukan Aston Villa di Emirates

Arsenal punya sejumlah peluang emas yang tak bisa dimaksimalkan jadi gol.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Aston Villa
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Aston Villa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal mulai goyang. Belum sampai menjadi badai, tapi cukup untuk memberi pesan penting bagi klub tersebut bahwa tidak mudah menjadi juara Liga Primer Inggris. 

Musim ini, the Gunners terlihat digdaya hampir sepanjang. Secara kualitas, amunisi meriam London salah satu yang terbaik.

Baca Juga

Namun ujian sebenarnya bukan hanya sekadar adu teknik di lapangan. Mentalitas dan ketenangan saat memasuki periode krusial, turut menjadi indikator sebuah klub pemenang. Apakah Arsenal sedikit kurang terkait hal itu.

Belum bisa disimpulkan. Namun, alarm bahaya sudah berbunyi. Martin Odegaard baru saja takluk 0-2 dari Aston Villa di Stadion Emirates, London. Padahal sebelum pertandingan tersebut, the Gunners memegang kendali.

Jika meraih kemenangan, maka anak asuh Mikel Arteta kembali ke singgasana. Tampil di markas sendiri, idealnya cukup membantu armada Gudang Peluru. Sayang, hasil akhir menghadirkan pil pahit bagi tim elite London Utara ini.

"Kami menampilkan salah satu penampilan terbaik pada babak pertama sejauh ini, melawan tim yang sangat bagus. Itu tidak terjadi di babak kedua, momentumnya bergeser," kata Arteta, dikutip dari laman resmi klubnya, Senin (15/4/2024).

Menurutnya, dalam 45 menit awal mereka mempunyai tiga hingga empat peluang bersih. Namun tak satu pun berbuah gol. Selepas jeda, Arsenal kehilangan kendali permainan.

Pada saat yang sama, kubu tamu bangkit. Villa gencar melakukan tekanan balasan. Anak asuh Unai Emery akhirnya menggetarkan jala David Raya pada menit ke-84 dan 87, lewat aksi Leon Bailey serta Ollie Watkins.

"Kami tidak punya solusi lain. Jika Anda ingin memenangkan kejuaraan, saat Anda berada di momen seperti ini, Anda harus bangkit," ujar Arteta.

Awak media menanyakan penyebab mereka keteteran di babak kedua. Arteta menilai pasukannya kesulitan menguasai bola seperti pada babak pertama. Akibatnya fatal.

"Kami kurang memiliki ketenangan, kami terburu-buru menguasai bola," ujar juru taktik berkebangsaan Spanyol itu.

Hasil ini membuat Arsenal berada di kursi runner up klasemen sementara. Dengan mengantongi 71 poin, the Gunners tertinggal dua angka di belakang Manchester City di singgasana. 

Selanjutnya Meriam London mempersiapkan diri  menuju leg ledua perempat final Liga Champions di markas Bayern Munchen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement