Senin 15 Apr 2024 12:51 WIB

Leverkusen Juara, Granit Xhaka Rasakan Momen Paling Spesial dalam 14 Tahun Kariernya

Poin Leverkusen tak bisa disamai Bayern Munchen andai kalah dalam semua laga sisa.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Gelandang Bayer Leverkusen Granit Xhaka.
Foto: EPA-EFE/CHRISTOPHER NEUNDORF
Gelandang Bayer Leverkusen Granit Xhaka.

REPUBLIKA.CO.ID, LEVERKUSEN -- Granit Xhaka tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Ia bagian dari skuad Bayer Leverkusen yang sedang mengukir prestasi mentereng.

Leverkusen baru saja menang 5-0 atas Werder Bremen di BayArena, Senin (15/4/2024). Hasil ini membuat Die Werkself dipastikan finis di posisi teratas Bundesliga Jerman musim 2023/24 saat kompetisi menyisakan lima pertandingan lagi.

Baca Juga

Dengan mengantongi 79 poin, anak asuh Xabi Alonso unggul 16 angka atas Bayern Munchen di urutan kedua. Meski kalah di semua partai tersisa, secara matematis, poin Leverkusen tak bisa disamai FC Bayern. 

Pertama kalinya dalam sejarah klub, Leverkusen meraih trofi juara liga. Sebuah penantian panjang bagi klub yang akan berumur 120 tahun pada Juli 2024. Sebelumnya dalam lima kesempatan, Leverkusen hanya bisa menjadi runner-up.

Xhaka kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan emosinya. Ia baru menjalani musim perdana di BayArena. Sebelumnya ia malang melintang bersama Arsenal di Liga Primer Inggris.

"Ketika Anda menendang bola pada usia muda, Anda memimpikan momen seperti ini. Itu buah kerja keras hari demi hari, dengan semua orang yang terkait dengan klub ini. Dalam 14 tahun karier sepak bolaku, ini hal yang spesial bagiku, tapi lebih spesial bagi klub ini. Sekarang kami menginginkan lebih," kata Xhaka, dikutip dari dailymail.co.uk, Senin (15/4/2024).

Leverkusen mencapai posisi tertinggi dengan penampilan ciamik. Alonso membuat pasukannya berani bermain menekan. Sesekali ia mengatur skema dengan garis pertahanan rendah. Namun kebanyakan, Die Werkself menunjukkan sepak bola positif.

Leverkusen tidak seperti tim papan tengah lainnya yang pada suatu musim tertentu menjadi juara karena pendekatan pragmatis. Alonso membentuk sebuah sistem yang fleksibel secara taktik. Itu membuat siapa pun yang diturunkan bermain sesuai pakem yang sudah terbentuk.

"Semua orang sangat penting musim ini. Semua orang berperan. Kami juga belum terkalahkan. Itu hal lain yang kami tandai," ujar bek Leverkusen, Nathan Tella.

Die Schwarzroten tak terkalahkan dalam 43 pertandingan beruntun. Pesta sesungguhnya bakal terlihat di akhir musim. Setelah ini, anak asuh Alonso harus segera mengalihkan fokus ke agenda terdekat.

Leverkusen akan menghadapi tuan rumah West Ham United pada leg kedua perempat final Liga Europa. Duel tersebut berlangsung di Stadion London, Jumat (19/4/2024) pukul 02.00 WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement