REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Erik ten Hag mengungkapkan perwakilan dari Manchester United telah mengunjungi bintang Jadon Sancho di Borussia Dortmund. Sancho, yang berselisih dengan Ten Hag diasingkan dengan dipinjamkan kembali ke mantan klubnya Dortmund pada jendela transfer Januari, setelah empat bulan tanpa pertandingan untuk Manchester United.
Pemain sayap itu berselisih dengan Ten Hag setelah bos Setan Merah secara terbuka mengkritik penampilannya dalam latihan setelah meninggalkannya di rumah karena kekalahan 3-1 di Arsenal pada 3 September.
Beberapa menit setelah peluit akhir berbunyi, Sancho memposting pernyataan di media sosial dan menuduh Ten Hag berbohong, mengklaim bahwa dia telah dijadikan kambing hitam. Namun pemain internasional Inggris yang memiliki 23 caps itu telah menemukan kembali performanya di Jerman, membantu Dortmund mencapai semifinal Liga Champions.
Sancho berperan penting dalam kemenangan 1-0 di kandang Paris Saint-Germain pada leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis (2/5/2024), dengan menampilkan performa hebat yang tidak terlihat selama dua setengah musimnya di Old Trafford. Namun nampaknya karirnya di United belum berakhir, meski sempat dilarang masuk ruang ganti dan kantin tim utama hingga ia dipinjamkan ke Dortmund.
"Kami mengunjungi pertandingan. Kami berkunjung, saya tidak akan mengatakan semua pertandingannya, tapi kami telah melihat lebih banyak pertandingan dari Dortmund di mana Jadon tampil," kata Ten Hag dikutip dari Mirror, Senin (6/5/2024).
Selain itu, Ten Hag mengakui perwakilan Manchester United juga terus menjalin komunikasi yang baik dengan Sancho. Ia mengisyaratkan ada peluang bagi Sancho untuk kembali ke Old Trafford setelah sebelumnya sempat diasingkan.
"Kami juga melakukan kunjungan kepadanya, kami telah berbicara dengannya selama dia berada di sana dan kami akan terus menjalani proses ini, kami akan terus berhubungan dan berkomunikasi. Kami memiliki empat pertandingan penting di liga dan kemudian final Piala FA, jadi kita akan lihat di musim panas apa yang akan terjadi," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
