Kamis 09 May 2024 17:11 WIB

Pengamat: Guinea Andalkan Skill Individu, Indonesia Harus Bermain Kolektif

Secara permainan Guinea U-23 sebetulnya tidak istimewa.

Rep: Fitriyanto/ Red: Indira Rezkisari
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae Yong bersama para pemain melakukan selebrasi seusai berhasil mengalahkan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dini hari. Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U23 setelah mengalahkan Korea Selatan lewat babak adu penalti.
Foto: Dok PSSI
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae Yong bersama para pemain melakukan selebrasi seusai berhasil mengalahkan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dini hari. Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U23 setelah mengalahkan Korea Selatan lewat babak adu penalti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas U-23 Indonesia akan melakoni pertandingan hidup-mati malam ini. Tim asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi wakil Afrika Guinea untuk memperebutkan satu tiket tersisa Olimpiade Paris.

Sayangnya dalam laga yang akan berlangsung malam ini di Clairefontaine Paris Perancis pukul 20.00 WIB, sejumlah pemain kunci Indonesia khususnya pemain bertahan tak bisa bermain.

Baca Juga

Justin Hubner harus absen karena tak dilepas klubnya Cerezo Osaka Jepang, kapten Tim Rizky Ridho masih terkena larangan bermain akibat kartu merah. Pemain Ipswich Town Elkan Baggott yang semula diperkirakan akan main juga akhirnya tak dapat bergabung.

Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menyebut absennya sejumlah pemain belakang akan menjadi tantangan bagi sang pelatih Shin Tae-yong. "Tidak lengkapnya skuad Indonesia U-23 menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi jajaran pelatih. Apalagi yang absen adalah para pemain utama di lini pertahanan."

"Butuh kejelian STY untuk menyusun formasi yang tepat agar pertahanan kita tetap tangguh. Selain itu, pemain juga harus bermain lebih padu dan disiplin dalam bertahan," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (9/5/2024).

Calon lawan Indonesia, lanjut Bung Kus sapaan akrab Mohamad Kusnaeni, Guinea U-23, secara permainan sebetulnya tidak istimewa. Belum terlihat organisasi permainan yang rapih, kerjasama tim juga tidak begitu apik.

"Tapi secara individual beberapa pemain punya kualitas cukup bagus. Selain itu mereka juga secara fisik kuat dan rata-rata lebih jangkung dibanding pemain kita. Para pemain Guinea akan mengandalkan skill individu untuk membongkar pertahanan kita. Mereka akan memaksa duel satu lawan satu dan berani shooting dari posisi yang mungkin belum terlalu ideal," ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, timnas Indonesia U-23 harus bermain mengandalkan kolektivitas dan kerjasama tim. Apalagi permainan Garuda Muda sudah teruji dengan lawan-lawan yang cukup kuat di Piala Asia U-23 lalu.

"Penting sekali menekankan permainan kolektif kepada Marselino dan kawan-kawan. Kurangi permainan individual karena itu akan memudahkan Guinea meredam serangan kita. Perbanyak permainan kolektif. Kerjasama satu-dua sentuhan dan kombinasi di sepertiga akhir pertahanan lawan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement