REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Status David Beckham sebagai legenda hidup Manchester United, tak terbantahkan. Total 11 musim Beckham memperkuat the Red Devils.
Tepatnya dari 1992-2003. Selama periode tersebut, ia tampil dalam 294 pertandingan di berbagai ajang, dan mencetak 85 gol. Beberapa di antaranya lewat tendangan bebas berkelas.
Beckham salah satu pemain yang jeli memanfaatkan situasi bola mati. Tak jarang jala lawan bergetar karena upaya sosok yang kini menjadi pemilik Inter Miami itu. Puncaknya pada raihan trofi.
Total 10 gelar, ia genggam ketika berkostum United. Fantastis. Ada banyak momen emosional yang ia rasakan saat masih menjadi bagian dari pasukan Old Trafford.
Jika harus memilih salah satu yang paling berkesan, Beckham sudah mempunyai jawabannya. Ia tak bisa melupakan suasana hatinya ketika mendapatkan trofi Liga Champions musim 1998/1999. Secara dramatis, MU mengalahkan Bayern Munchen, 2-1 di Camp Nou.
Wakil Inggris ini sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu. Skuad polesan Sir Alex Ferguson enggan mengibarkan bendera putih. Selanjutnya, sejarah tercipta.
Setan merah membalikkan keadaan lewat lewat dua gol di pengujung laga. Semua elemen di United merayakan dengan liarnya. Atmosfer di Camp Nou, menggelegar. Sampai saat ini, penggemar klub tersebut masih sering membicarakan final itu.
Begitu juga dengan Beckham. Ia berperan penting memberi hasil positif untuk timnya. Setelah wasit Pierluigi Collina meniupkan pluit tanda berakhirnya pertandingan, ia sulit menyembunyikan kegembiraannya.
"Saya menginginkan perasaan itu lagi," kata tokoh yang kini berusia 49 tahun, dikutip dari manchestereveningnews, Sabtu (18/5/2024).
Ia berada dalam suasana kontradiktif. Ia merindukan sensasi luar biasa seperti itu. Pada saat yang sama, Beckham memahami perasaan serupa, sulit diulang.
MU akhirnya meraih treble. Selain perkasa di Eropa, the Red Devils berjaya di Liga Primer dan Piala FA. Kegemilangan pasukan Ferguson tak bisa dihentikan para rival.
Di level individu, Beckham menjalani salah satu musim terbaik. Faktanya ia mendapat gelar pesebakbola terbaik UEFA. Ia berada di posisi kedua setelah Rivaldo untuk penghargaan Ballon d'Or dan pemain terbaik FIFA tahun 1999.