REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Olivier Giroud memutuskan pensiun dari panggung internasional setelah Euro 2024. Ia bagian dari skuad Prancis yang akan bertarung di Jerman, bulan depan.
Giroud salah satu pemain penting di Les Bleus generasi terkini. Ia sudah membela negaranya di 131 pertandingan. Selama periode tersebut, ia mencetak 57 gol.
Sampai saat ini, sang bomber masih menjadi pencetak gol terbanyak di Timnas Prancis. Ia melewati pencapaian Thierry Henry pada 2022 lalu. Ia selalu dipercaya Didier Deschamps di beberapa turnamen besar.
Giroud merasa sudah waktunya untuk berhenti. Ia perlu membuka jalan bagi yang lain. Prancis tak pernah kekurangan stok pemain muda.
"Saya selalu mengatakan, saya akan berhenti ketika tubuh saya meminta saya melakukannya. Saya pikir saya punya dua tahun tersisa. Tapi sejauh menyangkut Timnas Prancis, saya pikir ini akan menjadi akhir dari segalanya," kata sosok yang baru selesai berpetualang di AC Milan itu, dikutip dari espn.co.uk, Jumat (24/5/2024).
Giroud siap memberikan segalanya. Pada Euro 2020, anak asuh Didier Deschamps tersingkir di babak 16 besar. Lantas apakah ia membidik trofi di Jerman?
Ia mengaku tak membebani dirinya dengan target apa pun, Intinya, ia mencoba membantu tim melaju sejauh mungkin. Ia juga ingin bersaing dengan para penyerang di generasi terkini.
"Itulah yang mendorong saya. Jika saya menang, selain Liga Primer yang sangat sulit untuk dimenangkan, saya bisa mengatakan, saya telah memenangkan segalanya," ujar Giroud.
Jebolan akademi Grenoble ini pernah menjuarai Liga Champions, Liga Europa, serta Piala FA bersama Chelsea. Di Arsenal, ia tiga kali merasakan nikmatnya gelar FA Cup. Ia juga berjaya di Ligue 1 Prancis bersama Montpellier, serta, Serie A Italia (AC Milan).
Ia bagian dari Timnas Prancis yang menjadi juara Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League musim 2020/21. Les Bleus lolos ke final Piala Eropa 2016. Sayang, saat itu, anak asuh Deschamps ditakluklan Portugal di rumah sendiri.
Di Jerman nanti, Prancis tergabung di Grup D. Dalam kelompok tersebut, Giroud dan rekan-rekan bersaing dengan Belanda, Polandia, juga Austria.