REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wajib menang. Ini merupakan tuntutan Aremania--pendukung setia Arema--saat tim kesayangan mereka berlaga di Community Shield menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (25/9). Arema berstatus juara LIga Super Indonesia (LSI) musim lalu, sementara SFC adalah kampiun Piala Indonesia 2010.
Puluhan ribu Aremania masih gusar atas kekalahan 1-2 Arema dari SFC di final Piala Indonesia, 1 Agustus lalu. Kesempatan balas dendam terbuka lebar mengingat Arema main di kandang dengan dukungan puluhan ribu Aremania.
Pelatih baru Arema, Miroslav Janu, menilai tugas ini cukup berat. Selain baru memoles Arema, lawan yang dihadapi adalah tim penuh bintang. Belum lagi sosok Ivan Venkov Kolev yang menjadi arsitek SFC. Namun ia cukup percaya diri akan memberikan trofi pertama bagi tim berjuluk Singo Edan tersebut. "Kami sudah bersiap dengan baik dan siap memenangi laga ini," kata Janu.
Janu diuntungkan dengan tidakbanyaknya perubahan di komposisi pemain. Arema makin kuat di depan dengan kedatangan Yongki Ariwibowo, eks bomber Persik Kediri.
Arema masih akan bertumpu kepada kehebatan kiper timnas PSSI, Kurnia Meiga. Di depan Meiga, ada Pierre Njanka serta dua pemain timnas lainnya, Benny Wahyudi dan Zulkifli. Mereka siap membangun tembok kokoh di belakang. Sementara di depan, Janu kemungkinan akan menduetkan Noh Alam Shah serta Yongki dengan dukungan Roman Chmelo dan M Ridhuan.
SFC menargetkan hal serupa. Setelah menjuarai Piala Antarpulau 2010 di awal bulan ini, SFC bertekad menambah koleksi trofi dengan memenangi Community Shield. "Pertandingan ini menjadi bergengsi karena lawan kami adalah tim sekelas Arema," kata Henri Zainuddin, direktur teknik SFC.
Sementara, Kolev menekankan timnya harus mampu menyeimbangkan penyerangan dengan pertahanan. Menurutnya Arema punya skema menyerang yang bagus dan cepat. "Kalau anak-anak bisa bermain disiplin dan kerja keras, saya yakin kita bisa kalahkan Arema," ucap Kolev.