REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Di tengah kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 yang mulai bergulir, Sriwijaya FC masih mencari tambahan dua pemain asing. Sebelumnya, satu pemain asing dari Brasil, Julio Cesar Mendes Moreira tidak lolos verifikasi Badan Liga Indonsia (BLI).
Direktur Teknik Sriwijaya FC Hendri Zainuddin, Selasa (5/10) mengatakan, ''Ada lima pemain asing yang akan mengikuti seleksi. Mereka akan mengisi dua jatah pemain asing yang masih kosong, satu dari Asia dan satu non Asia. Mereka diproyeksikan mengisi posisi pemain belakang dan depan,” ujarnya.
Menurut Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) perusahaan pengelola klub Sriwijaya FC, jika tidak ada hambatan, sore ini para pemain itu akan mulai mengikuti seleksi. ''Sriwijaya FC harus bergerak cepat sebelum bursa transfer pemain ditutup,” katanya.
Para pemain asing yang akan mengikuti seleksi tersebut menurut Hendri Zainuddin adalah Felix Ferrante dari Australia, Luis Alejandro Pena Sanhueza pemain tengah dari Chile yang pada 2009 lalu memperkuat PSM, Fumiya Kobayashi dari Jepang yang bergabung dengan Albirex Nigata, S-League, dan Goerge Owino Audi dari Kenya yang bergabung dengan Young Africans FC.
“Satu pemain lagi merupakan pemain depan dari Skotlandia yang merupakan rekomendasi pelatih Ivan Kolev,” tambah Hendri tanpa menyebut nama pemain tersebut.
Hendri mengungkapkan, kekalahan dua pertandingan pertama di LSI melawan Deltras dan Persela dikarenakan Sriwijaya turun tanpa pemain pilar juga akibat tidak adanya pemain kuat untuk mengisi posisi stopper.
Untuk mengisi dua posisi pemain asing yang lowong pada kesempatan berbeda Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex mengingatkan agar kasus perekrutan Julio Cesar Mendes Moreira terulang.
Dodi mengingatkan, dalam merekrut pemain asing manajemen Sriwijaya FC harus lebih hati-hati saat melakukan negosiasi dengan agen pemain. Yang paling utama adalah memeriksa semua kelengkapan administrasi pemain yang ditawarkan.
''Sebab, semua itu terkait keabsahan pemain yang bakal main di kompetisi. Kami harus lebih teliti dalam membeli pemain. Jangan sekali-kali percaya 100 persen dengan agen (pemain red),” kata anggota Komisi VI DPR asal daerah pemilihan Sumatra Selatan tersebut.