Sabtu 16 Oct 2010 01:54 WIB

SM Britama vs Dell Aspac, Adu Gengsi di Game Pembuka

Rep: Israr / Red: Endro Yuwanto
NBL akan dibantu NBA
NBL akan dibantu NBA

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Bukan tanpa alasan game Satria Muda Britama melawan Dell Aspac ditempatkan sebagai pembuka kompetisi basket National Basketball League (NBL) Indonesia di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (16/10). PT Deteksi Basket Lintas (DBL) selaku promotor NBL Indonesia, mengharapkan pertarungan ketat dan seri disajikan oleh kedua tim ini.

“Di mana-mana pembuka suatu liga harus eye catching. Ini alasan utama kita menempatkan SM Britama versus Dell Aspac sebagai pembuka dilanjutkan CLS Knight melawan Garuda Flexi di game berikutnya. Kita ingin memuaskan semua pihak dengan game menarik,” kata Azrul Ananda, Direktur DBL sekaligus  commissioner NBL, Jumat (15/10).

Kubu SM Britama menyambut tantangan ini. Pelatih Fictor Gideon Roring menjanjikan timnya akan menampilkan permainan terbaik melawan Aspac yang menjadi salah satu rival terberat musim ini.

“Aspac sudah menang di game pembuka Turnamen NBL lalu. Kini giliran kita menang di game pembuka kompetisi,” tegas Ito, sapaan karib Fictor.

Game ini punya gengsi tersendiri bagi kedua tim akibat persaingan panjang di kompetisi basket tanah air. Tercatat sudah 10 tahun kedua tim selalu bergantian menjadi nomor satu di Kobatama yang kemudian berubah menjadi Indonesia Basketball League sebelum berganti menjadi NBL musim ini.

Meski belakangan Aspac menyurut dengan kehadiran Garuda Flexi, tetap saja aksi para pemain Aspac saat melawan SM Britama selalu dinantikan penggemar basket tanah air.

Tensi tinggi

Tensi tinggi yang tersaji jika kedua tim ini berhadapan sempat terlihat ketika Aspac melakukan walkover di Turnamen Bima Sakti, Mei silam. Aspac mundur saat kuarter ketiga tersisa tiga menit 40 detik dan tengah memimpin 34-28. Kubu Aspac tidak bisa menerima keputusan wasit yang dinilai merugikan mereka. SM Britama pun dinyatakan menang.

Para pemain SM Britama yang tidak puas dengan kemenangan WO ini akhirnya mendapatkan kesempatan di Turnamen NBL, Juli lalu. SM Britama menjinakkan Aspac 52-43 di semifinal sebelum akhirnya menjadi juara dengan menyingkirkan CLS Knight 51-36 di final.

“Kami selalu respek terhadap Aspac sebagai lawan kami namun kami siap untuk kembali mengalahkan mereka nanti,” janji point guard SM Britama, Faisal Julius Ahmad.

Faisal menyebutkan Aspac sudah semakin kompak. Perpaduan pemain tua dan muda di tim berjalan baik. Sejumlah pemain muda dinilai Faisal juga mengalami peningkatan seperti Xaverius Prawiro dan Rizky Effendi.

“Namun kami tidak akan fokus kepada keduanya atau sibuk memikirkan apa yang akan dilakukan Aspac nanti. Kami lebih fokus untuk menghadirkan standar permainan SM yang mengandalkan kolektivitas dan defense,” kata Faisal.

Senada dengan SM Britama, kubu Aspac menyatakan kesiapannya Pelatih Tjetjep Firmansyah bahkan percaya timnya mampu meraih kemenangan atas SM Britama.

“Kalau masalah strategi, kedua tim sudah saling mengenal. Secara teknis anak-anak sudah siap. Tinggal bagaimana mental mereka siap menghadapi tekanan lawan tim berpengalaman seperti SM Britama di game nanti,” ungkap Tjetjep.

Ia menilai kunci kemenangan Aspac terletak pada dua kuarter pembuka. Jika bisa meredam poin SM Britama, ia yakin timnya yang akan keluar sebagai pemenang.

Kapten tim Aspac, Mario Gerungan, menyatakan latihan timnya sudah dikondisikan untuk menghadapi SM Britama di game tersebut.

“Kita harus bisa membongkar pertahanan SM Britama yang solid. Saya percaya kami bisa melakukannya asalkan kami fokus dan tidak tertekan. Untuk tim dengan mayoritas pemain muda, permainan yang tidak stabil masih menjadi kendala kami,” ungkap Mario.

Mario mendapat tugas berat untuk mengatur ritme permainan timnya sekaligus menghadapi Faisal yang agresif dan sarat pengalaman. Ia berharap mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement