Senin 01 Nov 2010 23:39 WIB

Sriwijaya FC Protes Resmi ke PT Liga Indonesia

Rep: Maspril Aries/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Sriwijaya FC
Para pemain Sriwijaya FC

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Kekalahan PSPS atas Sriwijaya FC dengan skor 0-1 di depan pendukungnya berimbas perlakuan kasar dan anarkis dari pendukung tim berjuluk 'Askar Bertuah' terhadap tim dan pemain Sriwijaya FC di Pekanbaru, Sabtu (30/10). Terhadap perlakuan itu manajemen Sriwijaya FC tidak tinggal diam.

Manajemen mengambil langkah dengan menyatakan protes ke PT Liga Indonesia (LI). Presiden Sriwijaya FC, Senin (1/11). Menurut Sekretaris Sriwijaya FC Faisal Mursyid, surat dengan nomor  348/ PT.SOM/ X/ 2010 tanggal 31 Oktober 2010 perihal laporan pertandingan No 52 antara PSPS vs Sriwijaya FC sudah dikirimkan ke CEO PT Liga Indonesia dan ditembuskan ke Ketua Komisi Disiplin PSSI.

Menurut Mursyid, para pemain Sriwijaya saat bertanding dibuat tidak nyaman, demikian pula saat kembali ke hotel dari stadion, bus yang ditumpangi pemain mendapat lemparan batu oleh pendukung PSPS. “Atas perlakuan tersebut manajemen Sriwijaya FC meminta  PT Liga Indonesia bertindak tegas atas kejadian tersebut,” katanya.

Dalam pertandingan antara tuan rumah PSPS melawan Sriwijaya FC, suasana stadion Kaharudin Nasution di Rumbai sempat memanas akibat perlakuan penonton pendukung tim tuan rumah yang mengamuk dan melempari pemain Sriwijaya dan wasit dengan batu dan botol ke lapangan. Pertandingan pun sempat dihentikan sekitar 10 menit. Kemudian usai pertandingan, pendukung PSPS menyerang bus pemain, akibatnya empat jendela kaca bus pecah.

Sementara itu di tempat terpisah, kelompok suporter Sriwijaya, Singa Mania, menyatakan tidak akan membalas perlakuan pendukung PSPS tersebut.  Menurut Ketua Singa Mania Dedi Pranata. “Pada pertandingan tandang PSPS ke Stadion Gelora Sriwijaya nanti, dijamin pasti aman, tidak akan ada tindakan balasan dari kami pendukung Sriwijaya FC,” ujarnya.

Kelompok suporter Singa Mania selalu menegakkan komitmen menjaga setiap pertandingan kandang Sriwijaya FC agar kondusif dan terhindar dari aksi kekerasan atau anarkis para pendukung. “Jika kekerasan dibalas dengan kekerasan maka tidak akan ada habis-habisnya. Tidak perlu jadi musuh bebuyutan seperti pendukung Persija dengan pendukung Persib Bandung,” jelas Dedi.

Dedi juga menegaskan, sebagai suporter Singa Mania tidak akan melakukan tindakan yang merugikan klub, karena dengan peristiwa seperti yang terjadi di Pekanbaru, jelas PSPS akan terkena membayar denda. ''Ini berarti kerugian bagi manajemen dan semua pihak klub,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement