Rabu 29 Dec 2010 19:06 WIB
Final Piala AFF 2010

Menpora Malaysia: Orang-orang Tak Bertanggung Jawab Mencoba Perlemah Spirit Tim Malaysia

Timnas Malaysia
Foto: screenshoot/KPO
Timnas Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Desas-desus bahwa Timnas Malaysia (FAM) telah didenda  40 juta dolar AS (28 juta ringgit) dan diskors empat tahun oleh FIFA, karena sinar laser masalah gangguan selama final Piala AFF Suzuki antara Malaysia dan Indonesia pada hari Minggu, hanyalah siasat untuk melemahkan tim nasional. Hal ini dikatakan menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Shabery Cheek Datuk Ahmad. Menurutnya, laporan tersebut hanya upaya oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab untuk melemahkan semangat tim Malaysia yang akan menghadapi  Indonesia di Gelora Bung Karno besok. 

"Saya telah memeriksa dengan sekretaris jenderal FAM Azzuddin Datuk Ahmad dan menemukan bahwa laporan tersebut hanya rumor dan benar-benar tak berdasar," kata Ahmad Shabery pada wartawan Malaysia, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Pertanyaan yang diajukan oleh wartawan Indonesia dalam konferensi pers bersama antara Ahmad Shabery dan Indonesia Pemuda dan Olahraga Menteri Andi Mallarangeng, membuat terkejut menteri Malaysia.

"Saya hanya mendengar dari Anda (wartawan Indonesia). Jika benar, FAM tentu akan mengambil langkah yang diperlukan atau banding," katanya.

Wartawan Indonesia juga menanyakan apakah menggunakan sinar laser untuk mengalihkan perhatian pemain Indonesia merupakan upaya oleh Malaysia untuk mengatasi Indonesia di leg pertama final di Stadion Nasional Bukit Jalil. Ahmad Shabery tegas menolak gagasan itu, dan mengatakan hal tersebut adalah salah satu insiden yang disesalkannya.

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang telah diminta untuk melakukan penyelidikan.

"Kami selalu berusaha untuk memastikan pertandingan diadakan dengan cara yang paling kondusif tanpa gangguan apapun, tetapi untuk memastikan setiap kipas dalam kerangka berpikir yang benar berada di luar kendali siapa pun. Namun, kami akan terus memperbaiki kekurangan tersebut," katanya.

sumber : Bernama
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement