REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Vietnam, Thailand, Singapura, dan terakhir Malaysia sudah pernah mencicipi gelar juara Piala AFF. Sedangkan Indonesia harus puas dengan status empat kali finalis.
Capaian ini membuat desakan reformasi di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Nurdin Halid menguat. Selama tujuh tahun memimpin organisasi tersebut Nurdin tidak dapat memberikan prestasi yang membanggakan bagi sepakbola Indonesia.
"Ini bukti kalau PSSI di bawah Nurdin Halid tidak dapat mempersembahkan gelar juara. Kalau sudah tidak bisa, harusnya tahu diri," kata pengamat sepakbola, Sumohadi Marsis, Kamis (30/12).
Ia mengatakan melajunya Indonesia ke babak puncak AFF bukanlah pencapaian istimewa karena sudah empat kali merasakannya. Secara moral, katanya, Nurdin harusnya mengakui kegagalannya. "Ketua umum yang lalu, seperti Agum (Gumelar), Azwar Anas, juga mau mengakui kegagalannya setelah cukup berjuang. Jadi tidak usah tunggu kongres."
Tidak hanya Nurdin, menurut Sumohadi, organisasi PSSI secara menyeluruh harus segera dibenahi agar sepakbola Indonesia lebih baik.