Jumat 07 Jan 2011 09:30 WIB
ISL vs LPI

Angelina: Jangan Politisasi PSSI-LPI, Semakin Banyak Liga Semakin Baik

Angelina Sondakh
Angelina Sondakh

REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG--Anggota Komisi X DPR RI Angelina Sondakh mengatakan, permasalahan pengurus Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dengan Liga Primer Indonesia (LPI) yang mencuat akhir-akhir ini jangan dipolitisasi. "Menurut saya dengan banyaknya liga maka akan semakin banyak tunas yang muncul menjadi harapan bangsa untuk menjadi bintang olahraga. Saya berharap jangan sampai ini masuk ke dalam ranah politik dan juga digunakan para politikus," katanya di Temanggung, Kamis.

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR dari Daerah pemilihan Jawa Tengah VI itu mengatakan hal tersebut usai acara "Refleksi Kinerja Anggota Dewan Tahun 2010" di Temanggung. Ia menyayangkan kalau olahraga yang mempunyai motto sportifitas dan menjunjung nilai-nilai yang netral akhirnya akan terpengaruh, karena kekacauan antara LPI dengan PSSI akhir-akhir ini. "Kami telah meminta Ketua Komisi X untuk mengundang PSSI dan LPI ke DPR untuk didengar penjelasannya. Kami berharap agar kejadian ini tidak menurunkan semangat para pemain bola dan pecinta olahraga," katanya.

Ia menyatakan, menyambut baik kehadiran LPI selama dia tidak ikut dalam pertandingan internasional, karena berdasarkan peraturan dari FIFA yang bisa menyelenggarakan event internasional adalah PSSI. Namun, katanya, kalau sebatas liga tidak ada aturan yang mengikat.

"Nanti akan kami lihat terlebih dahulu. Selama ini tidak ada aturan yang melarang tidak boleh ada liga lain selain di bawah PSSI," katanya.

Wakil Sekjen Partai Demokrat itu mengatakan, dalam UU Keolahragaan yang diatur adalah keberadaan KONI dan PSSI. "Sepanjang tidak menyalahi aturan saya kira liga apa pun tidak masalah," katanya.

Ia menyatakan, kalau sebatas penyelenggaraan liga tidak masalah. Permasalahan sekarang tentang perekrutan anggota timnas yang menjadi konsentrasi pemerintah akhir-akhir ini. "Apakah pemain di LPI itu tidak boleh menjadi timnas ini persoalan yang paling mendasar. Saya kira liga apa pun di Indonesia sangat terbuka, tetapi kalau berbicara masalah timnas tidak boleh ini bisa menjadi timnas dan itu tidak boleh. Justru dari liga-liga itu yang akan menyeleksi pemain terbaik yang akan dipromosikan untuk menjadi timnas," katanya.

Ia menyatakan, apabila hanya dari liga tertentu saja maka sangat disayangkan, karena ada kemungkinan potensi pemain di liga-liga lain bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk memajukan timnas.

sumber : ant

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement