REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima), Johar Arifin, mengimbau agar PSSI sebagai badan sepak bola resmi Tanah Air lebih mendahulukan kepentingan Merah Putih dengan tetap memanggil pemain berpotensi yang bergabung dengan klub Liga Primer Indonesia (LPI).
"Saya mengimbau agar para petinggi PSSI membuka mata dan hati dengan tetap memanggil pemain berpotensi seperti Irfan Bachdim dalam mempersiapkan tim nasional," kata Johar.
Johar mengimbau agar keberadaan LPI yang tidak diakui oleh PSSI itu tidak dijadikan sebagai alasan untuk tidak memanggil pemain yang berpotensi membela tim nasional.
"Israel dan Palestina saja bisa duduk satu meja untuk menyelesaikan masalah, kenapa PSSI dan LPI tidak bisa? Yang nanti akan dirugikan dengan keputusan PSSI tersebut tidak hanya pemain yang bersangkutan, tetapi juga sepak bola nasional," kata Johar, salah satu staf khusus Menegpora Andi Malarangeng itu.
Johar yang juga pernah menjabat sebagai Sekjen KONI Pusat itu menambahkan bahwa masyarakat sepak bola Indonesia sudah lelah dan muak dengan keangkuhan para pengurus PSSI yang telah mengorbankan kepentingan nasional dan tidak pernah mendengar suara masyarakat.
"PSSI seharusnya bisa merangkul LPI sebagai bagian dari masyarakat sepak bola nasional. Keputusan PSSI yang tidak memanggil pemain seperti Irfan akan membuat pemain berpotensi tersebut akan hilang begitu saja," katanya menambahkan.