REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - PSSI menargetkan penyelesaian kasus kompetisi tandingan yaitu Liga Primer Indonesia (LPI) hingga Mei 2011 atau sebelum pelaksanaan sidang Eksekutif Komite (EXCO) FIFA.

Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, di Jakarta, Rabu (9/3), mengatakan penyelesaikan kasus kompetisi yang digulirkan oleh pengusaha Arifin Panigoro itu telah sesuai dengan surat dari FIFA yang diterimanya pada 3 Maret 2011. "Kami mengacu surat dari FIFA. Jika tidak secepatnya diselesaikan, maka ancaman pembekuan dari FIFA bisa saja terealisasi," katanya.

Berdasarkan surat FIFA, PSSI diminta secepatnya untuk melakukan pengambilalihan atas terselenggaranya kompetisi LPI. Jika tidak segera dilakukan, maka PSSI berpeluang terkena sanksi tegas dari FIFA berupa pembekuan keanggotaannya.

Salah satu mekanisme yang akan dilakukan, kata Nugraha, adalah meminta LPI untuk melebur ke kompetisi resmi yang digelar oleh PSSI. Karena untuk turun di kompetisi profesional, LPI harus melalui tahapan yang ada yaitu mulai Divisi III.

"Tidak mungkin ada dua liga yang sejajar kalau kita tidak ingin di-suspend. Tentu tidak seperti mengusur Pedagang Kaki Lima (PKL), ada mekanisme yang elegan," katanya menambahkan.

Jika dilihat dari waktu yang ada, maka PSSI hanya mempunyai kesempatan menyelesaikan kasus LPI selama dua bulan. Waktu tersebut juga akan terpotong dengan pelaksanaan kongres pemilihan Komite Pemilihan hingga kongres pemilihan ketua umum.

Ikuti Whatsapp Channel Republika