Senin 05 Sep 2011 20:52 WIB

Presiden SBY dan Rombongan Borong 65 Tiket VVIP Indonesia Versus Bahrain

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan dipastikan tidak menonton secara gratis pertandingan Pra-Piala Dunia 2014 antara Indonesia melawan Bahrain di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9).

Sekretariat Negara, Senin, telah memesan 65 tiket kelas VVIP dengan harga satuan Rp500 ribu ke panitia pertandingan dengan harga total Rp32.500.000.

"Ini bukti kwitansi pembelian tiketnya dari Sekretariat Negara," kata Penanggung Jawab Timnas Bernhard Limbong di sela uji coba lapangan bagi timnas Merah Putih.

Menurut dia, pemesanan yang dilakukan oleh Sekretariat Negara untuk rombongan presiden baru tahap pertama. Ada kemungkinan penambahan pemesanan tiket pertandingan untuk kelas yang sama. "Rakyat bayar, Presiden juga bayar," kata Limbong dengan tegas.

Panitia pertandingan tuan rumah Indonesia melawan Bahrain mencetak sedikitnya 70 ribu lembar tiket dengan berbagai kategori. Hingga satu hari menjelang pertandingan khusus untuk VIP Timur telah habis terjual.

Pada hari "H" pertandingan, pihak panitia akan menjual secara langsung di areal Gelora Bung Karno, Jakarta sebanyak 40 tiket untuk semua kategori kecuali VIP Timur. "Laporan yang kami terima untuk VIP Timur telah habis. Untuk penjualan di Rajakarcis.com telah mencapai 80 persen," ucap "Media Officer" PSSI, Asep Saputra.

Penjualan sendiri dilakukan dengan sistem pemesanan. Pada hari "H", bukti pembelian akan ditukar dengan tiket asli yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Sebelumnya, pada Piala AFF akhir tahun lalu, rombongan Presiden SBY diketahui tak membayar tiket pertandingan yang mereka tonton di Senayan. Sekjen PSSI saat itu, Nugraha Besoes, mengatakan tiket bagi rombongan Presiden adalah pemberian dari PSSI karena Presiden tamu kehormatan. Namun ada yang melihatnya sebagai gratifikasi. Ini karena banyak penonton yang tak kebagian tiket.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement