Senin 12 Sep 2011 22:25 WIB

Bambang Pamungkas Buka Suara: Kecewa Makian Meneer Belanda (5)

Wim Rijsbergen
Foto: Antara
Wim Rijsbergen

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Lewat situs blog pribadinya, Bambang Pamungkas kembali bersuara menanggapi isu boikot pemain timnas terhadap pelatih Wim Rijsbergen. Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, kali ini memberi judul tulisannya dengan menggunakan lirik Jay Z: "No I'd On The Track Let The Story Begin".

Tulisannya, yang dilansir di situs blognya bambangpamungkas20.com, salah satunya membahas kekecewaan pemain atas komentar Wim Rijsbergen. Inilah isi lengkapnya.

Stadion Gelora Bung Karno, 6 September 2011

Setibanya di hotel banyak sekali BBM yang masuk ke ponsel saya. Hampir semuanya menanyakan perihal kualitas pelatih tim nasional saat ini dan mengapa pelatih tersebut berkomentar demikian ke media.

Salah satu sahabat di luar dunia sepakbola mengirim BBM yang berisi begini: "Emang bener ya si pelatih  sekacrut (Separah) itu, maki-maki pemain sembarangan di ruang ganti dan gimana bisa seorang pelatih berkomentar begitu ke media, main aman sendiri.”

Saat itu jawaban saya adalah: "Sorry ya Bro, apa pun hal krusial yang terjadi di ruang ganti tim ini ngga akan gue kasih tau orang lain di luar tim, termasuk juga lo Bro. Lo tau kan kalo itu bukan kebiasaan gue, sekali lagi sorry ya.”

Menurut hemat saya, seorang pelatih marah dan memaki pemain di ruang ganti adalah hal yang sangat wajar. Sekeras dan sekasar apapun itu, selama masih di dalam area ruang ganti, menurut saya itu hal yang biasa. 

Yang tidak biasa dan tidak wajar adalah ketika seorang pelatih menyalahkan pemain di depan media. Itu menurut saya pokok permasalahan yang sebenarnya. Hal yang membuat para pemain menjadi kehilangan respek kepada seorang pelatih.

Sejujurnya seperti yang saya sampaikan di atas, saat konferensi pers saya tidak pernah mendengar pelatih kepala tim nasional berkata, "Ini bukan tim saya, mereka bukan pemain pilihan saya dan tim ini tidak layak bermain di level international". Saya tidak tahu jika kalimat tersebut terucap sesaat sebelum saya memasuki ruangan konferensi pers karena saya terlambat datang.

Malam setelah pertandingan atau pada 7 September dini hari pukul 01:45, staf manajemen tim nasional memanggil saya ke kamar mereka di lantai 9 Hotel Sultan Jakarta. Ketika itu staf tersebut menanyakan perihal kondisi tim.

Saat itu saya menjawab bahwa sejujurnya kondisi sangat kurang kondusif. Banyak pemain yang sangat kecewa dan mulai kehilangan respek kepada pelatih karena komentar negatif sang pelatih kepada media.

Ketika itu saya juga menyampaikan bawha ada satu pemain yang sempat menemui saya dan ingin mengundurkan diri dari timnas. Akan tetapi, saya juga menyampaikan bahwa saya sudah berusaha menenangkan pemain tersebut dan semoga saja dalam waktu dekat dia akan berubah pikiran.

sumber : www.bambangpamungkas20.com

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement