Selasa 28 Aug 2012 22:16 WIB

Memuncak, Kisruh Dualisme Kepengurusan PSSI Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kisruh akibat dualisme kepengurusan Pengda PSSI Jawa Barat semakin memuncak setelah kedua kubu menyatakan tetap akan mengirimkan tim sepak bola mewakili Jabar di ajang PON XVIII/2012.

Ketua Pengda PSSI Jabar versi KPSI Tony Aprilani dan Pengda PSSI Jabar (caretaker) Bambang Sukowiyono, hingga Selasa masing-masing mengklaim berhak mengirim tim ke ajang olahraga empat tahunan tingkat nasional itu.

"Kami tetap mempersiapkan tim yang akan diberangkatkan ke PON, secara hukum kami sudah mendapat surat dari KONI Pusat yang memerintahkan KONI Jabar mengindahkan putusan BAORI. Untuk pemberangkatan tim kami akan berkoordinasi dengan KONI Jabar," kata Ketua Pengda PSSI Jabar versi KPSI Tony Aprilani di Bandung.

Tony menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan terkait permasalahan yang terjadi di Pengda PSSI Jabar. Pengda PSSI Jabar pimpinan Bambang Sukowiyono juga tetap mempersiapkan tim yang akan dikirim ke Riau yang dijadwalkan akan berangkat pada 2 September 2012.

"Kami tidak terpengaruh, dan akan mengirim tim yang sudah dipersiapkan. Mereka adalah para pemain yang sebagian besar ikut meloloskan tim Jabar ke PON XVIII," kata Bambang Sukowiyono.

Namun demikian, Tony menyatakan masih membuka peluang untuk menemuka solusi sebelum keberangkatan timnya ke Riau.

Salah satunya melalui 'test event' antara tim PON Pengda PSSI Jabar pimpinannya dengan tim PON yang disiapkan oleh Pengda PSSI Jabar Bambang Sukowiyono.

"Kami sejak dulu sudah mengusulkan untuk melakukan 'test event' untuk menentukan mana pemain yang bagus dan pantas dibawa ke PON, masih ada waktu sebelum berangkat. Dan tim kami siap berlaga, seperti halnya dalam pembentukan tim Timnas futsal SEA Games 2011 lalu," katanya.

Ia menyebutkan secara hukum ia sudah mendapatkan surat dari KONI Pusat tentang pengindahan keputusan BAORI. Namun demikian ia tetap akan melakukan koordinasi dan sejalan dengan KONI Jawa Barat.

"Kalau perlu 'test event' kedua tim sepak bola dilakukan besok, lusa atau sehari sebelum berangkat ke Riau juga bisa dilakukan, intinya untuk membuktikan mana pemain yang layak, dan yang jelas kami sudah pegang surat dari KONI Pusat," katanya.

Dengan pernyataan Tony, masih terbuka rekonsiliasi untuk tim sepak bola PON XVIII Jawa Barat yang memungkinkan menjadi solusi bagi Kontingen PON XVIII Jabar yang mendambakan prestasi sepak bola di ajang PON.

Dunia sepak bola Jabar dalam ujian dengan adanya dualisme tersebut. Di satu sisi sebuah kesempatan emas untuk tampil di PON setelah absen pada dua kali PON, namun di sisi lain dihadapkan dengan dualisme tim sepak bola.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement