Ahad 23 Dec 2012 14:30 WIB

KALEIDOSKOP OLAHRAGA 2012: Chelsea Juara Liga Champions, Abramovich Menangis

Rep: Karta Raharja Ucu/Heri Ruslan/ Red: Fernan Rahadi
Abramovich mengangkat trofi di akhir pertandingan final Liga Champions antara Bayern Muenchen dan Chelsea di Muenchen, Jerman, Sabtu, 19 Mei 2012.
Foto: Ap Photo/Matt Dunham
Abramovich mengangkat trofi di akhir pertandingan final Liga Champions antara Bayern Muenchen dan Chelsea di Muenchen, Jerman, Sabtu, 19 Mei 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Chelsea keluar sebagai juara Liga Champions musim 2011/2012 setelah menaklukkan Bayern Munich di partai final yang digelar di Allianz Arena 20 Mei. The Blues unggul 4-3 dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di 120 menit waktu normal plus dua babak tambahan.

Kemenangan ini mengantarkan the Blues menjuarai kompetisi kasta tertinggi Eropa itu untuk kali pertama sepanjang sejarah klub. Sementara Munich gagal meraih gelar kelima sepanjang sejarah klub.

Trofi Liga Champions ini adalah trofi kedua Chelsea musim ini, setelah sebelumnya keluar sebagai juara Piala FA.

Kemenangan Chelsea tersebut membuat seluruh ofisial klub berbahagia, tak terkecuali pemilik the Blues, Roman Abramovich. Pengusaha kaya-raya itu pun sampai menangis setelah melihat timnya merebut gelar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Menurut kapten Chelsea John Terry, setelah Didier Drogba sukses menunaikan tugasnya sebagai algojo terakhir tanpa mampu ditahan penjaga gawang Manuel Neuer dalam adu penalti, pemilik klub berkebangsaan Rusia itu,langsung menunjuk ke angkasa, tanda bersykur. Seolah-olah, kata Terry, Abramovich adalah penerima intervensi Ilahi.

Dia bisa melihat itu lantaran berada di tepi lapangan akibat terkena akumulasi kartu sehingga harus absen dalam laga puncak tersebut. “Momen ini begitu indah bagi pemilik,” kata Terry dikutip laman Tribalfootball.

Terry melanjutkan, kebahagiaan meluap yang ditunjukkan Abramovich itu sebenarnya merupakan hal wajar.

Pasalnya sejak mengakuisisi klub pada 2003, dia telah membelanjakan 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp 14,6 triliun demi membangun dinasti sepak bola.

Setelah sukses merebut titel Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Piala Carling, maka menjadi yang terbaik di Eropa merupakan mimpi utama Abramovich yang baru terwujud setelah menunggu sembilan tahun.

“Dia menangis di akhir, tapi dia telah menempatkan (pengorbanan) begitu banyak untuk mencapai hal itu,” kata Terry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement