REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menghadapi musim kompetisi ISL 2013 Sriwijaya FC terus berbenah, selain masih berburu pemain adalah berburu dana dari sponsor.
Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex, Ahad (13/1) mengatakan, menghadapi kompetisi ISL musim ini Sriwijaya FC membutuhkan dana sekitar Rp35 miliar.
“Sampai saat ini Sriwijaya FC sudah meraih dana dari sponsor sebesar Rp 11,975 miliar. Itu belum termasuk beberapa sponsor lagi yang sudah menyatakan keinginannya untuk menjadi sponsor Sriwijaya FC,” kata Dodi.
Dengan dana yang sudah terhimpun sebesar Rp 11,975 miliar, menurut Dodi, Sriwijaya FC berani mengklaim sebagai satu-satunya klub yang berhasil mendapat dana sponsor terbesar saat ini.
“Dana itu murni dari sponsor, namun klub ini tetap milik masyarakat Sumatera Selatan,” ujarnya. Membandingkan dengan klub lain, Dodi menjelaskan, dana sponsor Sriwijaya FC berbeda dengan klub lain yang bukan memperoleh sponsor tetapi pinjaman.
''Juga berbeda dengan klub peserta IPL Semen Padang yang memang milik perusahaan PT Semen Padang,” tambahnya.
Dodi yang juga anggota Komisi III DPR menjelaskan, untuk keuangan Sriwijaya FC akan diinformasikan secara terbuka kepada masyarakat termasuk melalui media massa.
“Ini agar tidak ada lagi pertanyaan seputar pengelolaan keuangan klub,” katanya. Dana sponsor yang berhasil diraih sebesar Rp11,975 miliar tersebut adalah dari PT Bank SumselBabel sebesar Rp7 miliar, dari PTBA Tbk sebesar Rp3 miliar, dari sponsor Evalube Rp1,75 miliar, semua sponsor tersebut dalam bentuk tunai.
Ditambah sponsor perseorangan dari Saifudin Aswari Bupati Kabupaten Lahat Rp200 juta dan dari Bariyadi (mantan manajer Sriwijaya FC) sebesar Rp200 juta.Selain memperoleh sponsor dana dalam bentuk tunai, Sriwijaya FC juga memperoleh sponsor dalam bentuk barang dari Joma dengan nilai Rp1,7 miliar.
Dari perolehan tiket selama menjadi tuan rumah, menurut Dodi manajemen Sriwijaya FC menetapkan target Rp2,5 miliar.
Mengarungi musim kompetisi ISL 2013 menurut Dodi klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut akan menjalani 32 pertandingan.
“Ini perjalanan yang berat, apa lagi setelah tidak ada lagi bantuan dana dari APBD. “Biarlah kaki menjadi kepala, dan kepala menjadi kaki, bagi kami yang penting Sriwijaya FC terus berjalan dan mampu menghadapi 32 pertandingan berat ini,” katanya.