Sabtu 26 Jan 2013 23:05 WIB

Lawan Arema, Persiba Diminta Tampil Menekan

Persiba Balikpapan
Foto: google
Persiba Balikpapan

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahril M Taher meminta Patrice Nzekou dan kawan-kawan bermain ketat dan terus menekan lawan saat menghadapi Arema Indonesia, Ahad (27/1) di kandang sendiri. "Pokoknya full pressure," kata Syahril M Taher, Sabtu (26/1).

Menurut Ketua Syahril, apa pun instruksi pelatih Herry Kiswanto, harus dijalankan dengan full pressure tersebut. "Itu cara melawan tim yang penuh pengalaman dan kita anggap punya kualitas lebih baik dari kita. Semua pemain harus berupaya dan bekerja keras di semua posisi," tegas Syahril lagi.

Dengan bermain ketat dan terus menekan itu, Barito Putra sukses menekuk Arema di Banjarmasin. Laskar Antasari menang 1-0. Karena itu Syahril ingin anak-anak latih Herry Kiswanto melakukan hal yang sama.

"Saat lawan Gresik, anak-anak sudah bagus pada babak pertama, setidaknya 30 menit pertama. Mereka menekan lawan, jaga ketat. Hasilnya kita unggul 1-0. Setelah itu, mereka longgar. Begitu juga di babak kedua," paparnya.

Hasilnya fatal. Persegres Gresik bisa mencetak dua gol untuk menang 1-2. Kedua gol itu justru dicetak dua pemain yang jadi punggawa Persiba musim lalu, Matsunaga Shohei dan Aldo Baretto.

Selain instruksi untuk main ketat, pelatih Herry Kiswanto juga menginstruksikan untuk main sabar dan selama mungkin menguasai bola alias ball posession. Untuk itu, Kang Herry sudah menyiapkan sejumlah gelandang untuk menjalankan strateginya tersebut.

Meski gelandang Luca Savic masih cedera, untuk membantu Nzekou di lini penting itu, Herry Kiswanto tak ragu untuk mengandalkan Alfian Habibi. Begitu pula dengan Syakir Sulaiman yang juga bermain dengan menyisir sayap bersama dengan Franky Tarnando.

Barisan belakang juga diinstruksikan main lebih tenang dan meminimalkan membuat kesalahan yang bisa membahayakan pertahanan. Meski harus bermain ketat, menurut coach Kang Herry, tidak berarti harus menghentikan lawan dengan membuat pelanggaran.

"Lawan Gresik, kita dihukum tendangan bebas dan tendangan penjuru, yang dua-duanya berhasil dibuat lawan menjadi gol. Selain karena lawan memang jago di bola mati, kita juga membuat kesalahan hingga diganjar tendangan bebas itu," sebut pelatih yang semasa karirnya itu hanya sekali dikartu kuning wasit itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement