REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan Ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mahmud Mattalitti ke kantor PSSI, Jumat (22/2) tak mendapat sambutan dari anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
La Nyalla yang datang bersama tiga rekannya Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, dan Toni Aprilani hanya diterima Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Sedangkan dua anggota Exco yang saat ini berseberangan dengan Djohar seperti Bob Hippy dan Sihar Sitorus tak menampakkan diri.
Bob Hippy mengatakan, bukan tanpa alasan dirinya tak mau menemui La Nyalla cs. Karena, menurut Bob, La Nyalla beserta ketiga rekannya itu belum resmi untuk kembali menjadi pengurus PSSI sebagai anggota Exco.
"Mereka kan belum resmi. Jadi, buat apa saya kesana (PSSI)," kata Bob, Jumat (22/2).
Bob mengakui, Nota Kesepahaman (MoU) yang dibuat antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2011 menyebutkan, pengembalian empat Exco (La Nyalla cs) dilakukan tanpa syarat. Meskipun demikian, tambah Bob, bukan berarti keempatnya langsung resmi menjabat begitu saja meskipun sudah mendatangi kantor PSSI dan menemui Djohar.
Empat Exco tersebut, kata Bob, harus lebih dulu diresmikan melalui kongres pada 17 Maret 2013 nanti. "Harus diresmikan di Kongres terlebih dahulu," katanya.
Selain itu, Bob juga meragukan niat La Nyalla atas kedatangannya tersebut. Kalau memang ada niat tulus rekonsiliasi, ungkap Bob, La Nyalla seharusnya sudah membubarkan KPSI ketika memutuskan untuk kembali menjadi pengurus PSSI.
"Lah ini KPSI sampai sekarang masih ada. Kan sangat bertolak belakang. Seharusnya mereka mau melepas 'baju' mereka dulu sebelum ingin memakai 'baju' yang lain," katanya.
Usai melakukan pertemuan dengan Djohar Arifin Husin, La Nyalla mengatakan bahwa dirinya siap membubarkan KPSI. Namun hal itu akan dilakukannya setelah Kongres 17 Maret nanti.