REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pelatih Persidafon Dafonsoro, Erens Pahelerang, mengaku tidak tahu menahu soal rumor Bosowa grup akan membeli klub milik masyarakat Sentani dan Pemkab Jayapura, Papua, itu. "Saya tidak bisa jawab soal itu, yang lebih tahu adalah manajemen Persidafon," katanya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (22/2).
Menurut dia, kabar tersebut sangat baik tetapi yang punya kewenangan lebih jauh terkait status Persidafon ada di tangan warga masyarakat Sentani lewat manajemen 'Laskar Syklop' dan Pemerintah Kabupaten Jayapura.
"Kalau sebagai pelatih kami mengharapkan yang terbaik, tapi tim ini milik pemerintah daerah Jayapura dan itu harus melalui rapat jika Persidafon ingin dipindahkan ke Makasar (dibeli Bosowa Grup)," katanya.
Saat ini Persidafon Dafonsoro tengah mengalami masalah finansial, baik itu untuk akomodasi, biaya penginapan maupun kontrak dan gaji pemain-pelatih. Hingga saat ini, Erens mengatakan biaya penginapan di salah satu hotel di Surabaya belum terbayarkan oleh manajemen saat Persidafon tour ke Jawa Timur melawan Persepam Madura dan Persela Lamongan.
Dia mengaku keluar secara diam-diam dari hotel tersebut agar bisa kembali bersama anak asuhnya di Sentani, Kabupaten Jayapura. "Hotel belum dibayar. Saya saja kabur dari hotel, begitu dapat tiket untuk berangkat ke Jayapura pukul 04.00 WITA dini hari. Pukul 24.00 WITA saya keluar dari hotel agar bisa bersama tim," katanya.
Ketika disinggung terkait kepergian pemain belakang Persidafon, Marcelo Cirelli, Erens sampaikan alasan mengapa pemain berkebangsaan Argentina itu tidak lagi bermain bersama Eduard Ivak dan kawan-kawan karena masalah gaji dan kontraknya yang belum terjawab manajemen.
"Gaji dan kontraknya belum didapatkan, makanya dia memilih mundur dari Persidafon," katanya.
Sebelumnya disalah satu pemberitaan media online nasional beberapa hari lalu, PT Bosowa Grup berencana membeli salah satu tim Liga Super Indonesia (LSI) dan kemungkinan besar Persidafon Dafonsoro yang akan diboyong ke Makasar, Sulawesi Selatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
