REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Newcastle United Alan Pardew mengakui ia dapat saja dipecat, meski ia mampu memimpin pasukannya bertahan di Liga Utama Inggris.
Nasib Newcastle masih belum dapat ditentukan menjelang dua pertandingan terakhir musim ini, dan Pardew mengakui terdapat ketidak pastian mengenai masa depannya setelah timnya gagal mencapai prestasi lebih baik.
Bahkan kemenangan atas tuan rumah Queens Park Rangers pada Ahad (11/5), yang akan menggaransi mereka tetap berkiprah di Liga Utama Inggris musim depan, mungkin tidak cukup untuk memperpanjang masa kerjanya yang sudah berlangsung selama dua setengah tahun di Tyneside.
Pardew siap melakukan pembicaraan-pembicaraan akhir musim dengan pemilik klub Mike Ashley, yang diakuinya akan terdapat "ketidaknyamanan" pada kedua sosok itu setelah terpuruknya tim ini selama sembilan bulan.
Pria 51 tahun ini akan menemui Ashley beberapa hari setelah pertandingan terakhir musim ini saat mereka menjamu Arsenal pada 19 Mei, ketika hadangan masih terdapat pada perjalanan mereka.
Pardew, hanya tujuh bulan setelah menandatangani kontrak delapan tahunnya, berkata, "Saya akan duduk dengan Mike sesegera mungkin ketika kami tahu di mana kami berada, dan ada di divisi apa kami ini (bermain)."
"Akan terdapat ketidaknyamanan bagi kami berdua, sebab kami berdua berada di prestasi yang rendah. Ia sebagai pemilik dan saya sebagai manajer."