REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menilai permasalahan yang dialami oleh pemain PSMS Medan adalah hal biasa terjadi dan masalah tersebut merupakan urusan antara pemain dan manajemen klub.
Seperti diketahui, sebanyak 11 pemain klub PSMS Medan yang mengaku tidak digaji selama 10 bulan oleh klubnya datang ke Ibu Kota untuk mencari penyelesaian permasalahan yang ada. Mereka datang ke Jakarta sejak 10 Juni lalu.
Sebelas pemain yang sempat mengadu ke Kemenpora adalah Aidun Sastra Utami, Sulaiman Alamsyah, Irwin Ramadhana, Tri Hardiansyah, Zulham Sahputra Nasution, Herdana, Susanto, Hardiantono, Muhammad Irfan, Dody, dan Wiganda Pradika.
"Bagi kami itu hal yang biasa. Hanya cara penyampaiannya saja yang berbeda," kata pria yang baru saja diangkat menjadi Sekjen PSSI di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Kamis.
Meski menganggap hal yang biasa terjadi, pihak PT Liga Indonesia tetap mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pemain PSMS Medan. Hanya saja pihaknya selaku operator PT Liga Indonesia--kompetisi Divisi Utama bernaung--meminta pemain tidak mempersulit penyelesaian.
"Besok, Jumat (21/6), mereka akan saya terima," kata pria asal Ngawi Jawa Timur itu.
Ditanya solusi apa yang akan ditawar pada pertemuan dengan pemain, Jok Driyono belum menjelaskan dengan detail. Dalam permasalahan ini pihaknya hanya dalam posisi sebagai mediator.