Jumat 28 Jun 2013 05:40 WIB
Wawancara Ekslusif ROL

Wawancara Radja Nainggolan, Batak, Indonesia dan Sepak Bola

Radja Nainggolan
Foto: Facebook
Radja Nainggolan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama pesepakbola Radja Nainggolan belakangan ini melejit. Sosok pesepakbola yang merumput di Liga Serie A Italia bersama Cagliari ini memang mencuri perhatian lantaran memiliki darah Batak di tubuhnya.

Terlepas sosok Radja yang separuh Indonesia separuh Belgia, pemain berusia 25 tahun ini memiliki skill permainan yang cukup moncer di lapangan hijau. Bertempat di sebuah hotel di bilangan Kuningan, Republika Online berkesempatan mewawancarai Radja.

Berikut petikan wawancara dengan Radja di Jakarta:

Pertama kali menjejakkan kaki di Jakarta, apa yang terlintas di pikiran kamu?

Saya betul-betul penasaran ingin tahu seperti apa itu Jakarta. Kedatangan saya diisambut dengan hangat oleh banyak orang yang menunggu di bandara. Saya tidak mengira kalau saya begitu dikenal di Indonesia.

Jujur ketika mendarat saya sangat lelah, tapi ketika melihat banyak orang menyambut langsung hilang. Karena saya tidak menyangka bakal disambut hangat. Sangat menyenangkan.

Kamu separuh Belgia dan Indonesia, sejak kapan kamu menyadari adanya darah Indonesia mengalir di dalam tubuhmu?

Saya telah lama mengetahui kalau saya itu memiliki darah Indonesia. Tapi, masalahnya ayah saya meninggalkan saya ketika masih kecil. Dia pergi ke Indonesia. Saat itu sulit untuk menyusul ke Indonesia karena terkendala masalah ekonomi. 

Sekarang ini saatnya untuk menjejakkan kaki ke Indonesia. Inilah saatnya mengulik sisi lain separuh hidup saya. Jujur, saya sangat bahagia berada di Indonesia. 

Kamu belajar bahasa Indonesia?

Aduh, belum sempat belajar bahasa Indonesia. Hanya tahu beberapa kata, seperti horas, selamat pagi, sisanya saya tidak tahu. Sekarang tiba waktunya untuk belajar bahasa Indonesia sedikit demi sedikit. Sekarang belum belajar karena terbentur masalah waktu. 

Banyak orang bilang ke saya tidak sulit untuk mempelajari bahasa Indonesia. Sebetulnya saya cukup bagus mempelajari sebuah bahasa, jadi saya kira bukan perkara besar. Saya bisa berbicara dalam empat bahasa, Inggris, Italia, Belgia dan Prancis. 

Saya tidak suka belajar, tapi saya cukup oke mempelajari sebuah bahasa. Mudah mengerti bahasa secara cepat. 

Kamu adalah orang Batak, kamu merasa bangga?

Meski ayah saya meninggalkan saya ketika saya masih kecil, dia tetaplah ayah saya. Itu sesutu hal yanng tidak bisa saya ubah. Saya senang bisa mencantumkan nama Nainggolan miliknya di jersey. Saya sadar kalau saya separuh Belgia dan separuh Indonesia. Saya bangga dengan hal itu. 

Saya sangat senang saat ini saya berada di Indonesia. Saya harap bisa kembali lagi kemari tahun depan. Tahun ke tahun saya bakal kembali ke Indonesia. Saya siap mempelajari berbagai hal seputar Indonesia. 

Timnas Indonesia, apa penilaian kamu setelah meladeni tim U23 di Stadion Gelora Bung Karno, beberapa waktu lalu? 

Pondasinya cukup bagus. Tapi, sepak bola bukan hanya soal bakat saja yang diperhitungkan. Bukan juga perkara teknik, tapi juga mentalitas pemain, disiplin pemain, itulah yang harus mereka miliki saat ini. 

Mungkinkah pemain Indonesia bisa mengikuti jejak kamu bermain di luar negeri?

Itu mungkin saja. Seperti yang tadi saya sebut, bukan hanya bakat, tapi kamu harus bekerja keras untuk hal pendukung lainnya. Kamu harus terus berlatih, disiplin bermain, karena seorang pesepakbola haruslah disiplin saat latihan, bermain.

Sepak bola itu bukan hanya bermain selama 90 menit di lapangan. Kamu harus berlari mengejar bola dengan baik, mencari dan menempati posisi yang bagus di lapangan, itulah yang kurang dimiliki pesepakbola di Indonesia. 

Sepak bola Indonesia dibanding negara Asia? Ada saran?

Saya dengar memang ada masalah di sepak bola Indonesia soal pembayaran gaji. Sangatlah sulit jika kamu bermain bola tapi tidak menerima bayaran sebagai pesepakbola profesional. Sulit bekerja tanpa menerima bayaran. 

Jadi, semuanya harus duduk bersama menuju visi yang sejalan. Juga, membuat peraturan persepakbolaan yang lebih baik. 

Mimpi kamu yang belum terwujud?

Impian pribadi saya adalah bermain di kancah Liga Champions Eropa. Mampu memenangi sebuah kejuaraan. Karena saya selalu bermain untuk memetik kemenangan. Saya melakukan yang terbaik untuk mencapai hasil yang terbaik juga. Mudah-mudahan saya bisa lebih berkembang dibandingkan sekarang ini. Itu saja. 

Idola kamu siapa?

Saya tidak mempunya sosok panutan atau pesepakbola favorit. Saya hanya mengikuti jejak para pesepakbola handal dunia. Saya coba mengadaptasi kelebihan mereka ke diri saya. Tidak ada pemain yang spesifik. Banyak sekali pesepakbola handal dunia. Yang pasti saya terus memacu diri saya agar terus bermain bagus hari demi hari. Melihat pengalaman yang dimiliki pemain lain dan mempelajarinya.   

Apa mungkin suatu hari kamu tinggal di Indonesia?

Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak bisa berkata tidak untuk apapun. Yang jelas saat ini saya konsentrasi menjalani kehidupan di Eropa. Saya berusaha untuk membuat rakyat Indonesia bangga. Mungkin nantinya saya akan kembali lagi ke Indonesia. Yang pasti tiap tahun saya berusaha datang ke Indonesia karena saya memiliki darah Indonesia. Saya tidak akan pernah lupa bahwa saya orang Indonesia. Tak akan pernah. 

Apa yang akan kamu lakukan di Bali?

Cuma tiga hari di Bali. Jujur saja saya tidak tahu banyak tentang Bali. Tapi, teman-teman saya yang pernah pergi ke sana bilang Bali itu seperti surga. Semua yang kamu butuhkan ada di sana. Kehidupan yang menarik. Banyak turis di Bali. 

Saya sangat penasaran ingin melihat langsung seperti apa itu Bali. Saya sangat menantikannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement