REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Program bapak angkat untuk para pemain Sriwijaya FC yang dilakukan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), perusahaan pengelola Sriwijaya FC, berjalan sukses. Salah satu bapak angkat dari pemain Sriwijaya FC adalah PT Perkebunan Nusntara (PTPN) VII menjadi bapak angkat dari klub berjuluk Laskar Wong Kito.
“PTPN VII sudah secara resmi menjadi bapak angkat dari satu pemain Sriwijaya FC yaitu Firdaus Ramadhan,” kata Sekretaris Perusahaan PTPN VII Sonny Soediastanto di Palembang, Jumat (4/4).
Menurut Sonny, PTPN VII tidak menjadi sponsor klub melainkan menjadi bapak angkat dari satu pemain dan membayar gaji pemain yang dikontrak Sriwijaya FC selama satu musim kompetisi. Berapa besar nilai yang harus dibayarkan BUMN perkebunan tersebut kepada pemain, Sonny tidak bersedia menyebutkannya.
Program bapak angkat bagi pemain Sriwijaya FC ide tersebut bergulir saat menjelang musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014. Saat itu Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex menggulirkan program bapak angkat pemain untuk membayar gaji para pemain tersebut selama terikat kontrak dengan Sriwijaya FC.
Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT. SOM) lalu menyampaikan permohonan kepada beberpa kepala daerah di Sumsel untuk menjadi bapak angklat dari pemain Sriwijaya FC. Hasilnya memang ada beberapa kepala daerah yang menyatakan kesediannya menjadi bapak angkat bagi pemain Sriwijaya FC.
Menurut Dodi Reza Alex dengan adanya program bapak angkat pemain, dari segi finansial Sriwijaya FC bisa terbantu. Untuk satu musim kompetisi menurutnya, klub yang bermarkas di stadion Gelora Sriwijaya, Palembang membutuhkan dana mencapai Rp 35 miliar.
“Tanpa ada bantuan dari APBD Sumatera Selatan sekarang manajemen harus bergerak mencari sumber pendanaan dari sponsor. Selain sponsor mulai tahun ini manajemen Sriwijaya FC menerapkan program bapak angkat bagi para pemain,” kata Dodi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
