Rabu 09 Apr 2014 15:34 WIB

Pelatih Sriwijaya FC Kecewa Jadwal ISL Ditunda

Rep: C40/ Red: Citra Listya Rini
Pelatih Persiwa Wamena, Subangkit (tengah), mengawasi sejumlah pemainnya yang menggelar sesi latihan.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pelatih Persiwa Wamena, Subangkit (tengah), mengawasi sejumlah pemainnya yang menggelar sesi latihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Sriwijaya FC, Subangkit, kecewa atas penundaan jadwal pertandingan timnya. Dia menyatakan harus segera berpikir ektra untuk mengembalikan semangat anak asuhnya. Penundaan laga Sriwijaya FC vs Barito Putera, yang awalnya dijadwalkan Ahad (13/4) berubah menjadi Ahad (4/5). 

Perubahan jadwal yang demikian memaksa sang pelatih harus merubah program yang sudah diagendakan tim. Perandingan tertunda lantaran karena masalah izin keamanan.

“Pasti ada pengaruhnya, karena bersama pelatih fisik sebenarnya kita sudah menyiapkan peak performance para pemain untuk laga melawan Barito Putera pada 13 April,” kata Subangkit, seperti dilansir dari situs resmi Sriwijaya FC, Rabu (9/4).

Subangkit menjelaskan, harus memutar otak kembali. Persiapan yang dilakukan timnya menjadi tidak mempunyai arti yang signifikan. Dia mengatakan pihaknya menjadi korban atas penundaan itu. Dia merasa paling dipusingkan.

Bagaimana tidak, Pelatih Sriwijaya FC sudah memiliki program jangka pendek kepada anak asuhnya dengan target mencapai peak performance pada jadwal semula. Apalagi pihaknya telah melakukan persiapan cukup lama selama masa TC. 

Subangkit pun mengalihkan program persiapan dengan sasaran mencapai peak performance pada laga melawan Persita di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang (22/4).

“Sebelumnya kita sudah menyiapkan komposisi pemain untuk laga melawan Barito, sekarang fokus kita alihkan untuk melawan Persita, yang jelas pasti ada perubahan,” ujar Subangkit.

Sriwijaya yang kini berada di posisi keenam saat ini merasa penting untuk segera meraih tambahan poin. Dengan perolehan poin delapan membuat mereka harus segera memperbaiki tim jika masih ingin berkompetisi ISL 2014 di bawah Arema Indonesia yang bertengger di posisi puncak dengan perolehan 15 poin.

Kemenangan menjadi harga mati bagi Sriwijaya menghadapi Barito Putera. Kompetisi ISL yang mulai kompetitif itulah yang membuat Sriwijaya harus berpikir lebih keras untuk memperbaiki performa.

Hanya menciptakan lima gol dan kebobolan tujuh gol menjadi tamparan Sriwijaya. Sehingga memaksa sang belatih memutar otak jika persiapan tim yang sudah maksimal harus terganggu dengan tertundanya jadwal pertandingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement