Senin 21 Jul 2014 14:05 WIB

Juan Zuniga Ingin Hidup Normal

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Camilo Zuniga (kanan) melanggar Neymar
Foto: Reuters/Marcelo Del Pozo
Camilo Zuniga (kanan) melanggar Neymar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Bek Kolombia Juan Zuniga belum bisa hidup normal. Hingga kini, ia masih mendapat teror akibat mencederai bintang Brasil Neymar da Silva di babak perempat final Piala Dunia 2014.

Ayah Zuniga, Camilo Zuniga, mengatakan ancaman-ancaman tersebut datang melalui telepon dan juga internet. Kebanyakan berisi ancaman kematian. Tetapi juga tidak sedikit yang berbau rasisme. Khawatir terjadi apa-apa, Camilo sampai-sampai mempekerjakan bodyguard untuk mengawal anaknya kemana pun ia pergi.

"Semoga teror ini cepat selesai dan  anak saya beserta keluarganya ingin kembali hidup normal," kata Camilo  dilansir laman Lancenet.

Sebenarnya, ujar Camilo, Zuniga sangat ingin bermain di Liga Brasil.  Minat Zuniga sudah ada sejak Kolombia melakoni pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2010. "Tapi saat ini itu tidak mungkin," tuturnya.

Camilo cukup heran dengan reaksi fans Brasil yang sangat berlebihan menanggapi cederanya Neymar. Padahal, cedera merupakan bagian dari sepak bola. Apalagi, FIFA juga telah memutuskan bahwa Zuniga tidak bersalah atas cederanya Neymar karena tidak ada unsur kesengajaan.

 "Setiap orang yang menyerang Zuniga berarti dia tidak mengerti sepak bola. Anak saya sebelumnya juga sudah menyampaikan permintaan maaf ke publik dan memberikan penjelasan," ujarnya.

Seperti diketahui, gara-gara ada kontak fisik dengan Zuniga, Neymar mengalami cedera retak tulang punggung. Akibatnya, pemain Barcelona itu harus absen dalam laga semifinal melawan Jerman. Brasil tersingkir dengan kekalahan memalukan 1-7. Penderitaan Brasil tak berhenti sampai disitu. Dalam perebutan tempat ketiga melawan Belanda, tim Samba menelan kekalahan tiga gol tanpa balas atas Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement