REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema Cronusa Indonesia Malang, Jawa Timur, meminta suporter tim tidak lagi membawakan nyanyian rasis.
Media officer Arema Sudarmaji, Senin, mengaku masalah nyanian rasis yang diperdengarkan suporter ketika tim sedang bertanding menjadi atensi. Sebabnya Arema sering kali mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) akibat nyanyian rasis dari suporter.
"Kami berharap pada pertandingan babak delapan besar nanti sudah tidak ada lagi nyanyian rasis suporter.
Dukunglah tim dengan positif dan sportif agar tim tidak dikenai sanksi berupa denda," tegas Sudarmaji.
Selain itu, katanya, dengan pemberian sanksi tersebut, tentu Komdis PSSI akan melakukan pengawasan khusus terhadap Arema.
Kalau suporter masih mengulangi kembali, Arema bisa mendapat sanksi kembali yang lebih merugikan tim.
Tahapan sanksi Komdis PSSI terkait dengan nyanyian rasis dalam satu pertandingan tersebut, di antaranya berupa denda, bahkan sanksi tersebut telah diterima Arema.
Setelah denda, pengosongan tribun suporter bila selalu menyanyikan lagu rasis. Misalnya, di tribun ekonomi sering terdengar nyanyian rasis maka tribun itu harus dikosongkan.
Jika masih terjadi, lanjut dia, sanksi berikutnya adalah pertandingan tanpa penonton. Sanksi berikutnya adalah pertandingan usiran dan sanksi-sanksi tersebut tentu sangat merugikan Arema yang saat ini sedang menargetkan juara liga.
"Pada babak delapan besar ini tim tentu sangat membutuhkan dukungan suporter. Oleh karena itu, mari kita sama-sama mendukung tim dengan cara yang positif," katanya.