REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Manajemen Sriwijaya FC mengakui kegagalan tim berjuluk Laskar Wong Kito berlaga di delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Kegagalan tersebut diakui manajer Sriwijaya FC Robert Heri.
Bersama Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex, Ahad (7/9), Robert Heri menjelaskan, “Menghadapi musim kompetisi 2014 manajemen Sriwijaya FC mengusung tiga target, yaitu sukses prestasi lolos ke delapan besar, sukses mengorbitkan pemain lokal atau daerah dan sukses mempromosikan pemain muda. Namun, untuk prestasi Sriwijaya FC tahun ini gagal lolos ke delapan besar.”
“Untuk dua target lainnya, Sriwijaya FC bisa meraihnya dengan sukses dengan adanya pemain daerah yang masuk ke dalam tim inti, diantaranya Jeki Arisandy dan Rizki Dwi. Kemudian beberapa pemain selain sukses promosi ke tim senior juga banyak pemain muda yang bergabung dengan tim nasional U-19,” kata Robert Heri.
Selain itu menurutnya, 11 pemain tim Sriwijaya FC U-21 menjadi kekuatan inti tim nasional Indonesia U-21 yang bertanding di Piala Cotif yang diselenggarakan di Valencia, Spanyol. Robert Heri menjelaskan, pada musim kompetisi 2014, para pemain Sriwijaya FC hampir 100 persen pemain baru.
“Dengan meraih prestasi enam besar di wilayah Barat ini cukup baik. Pada awal musim kompetisi banyak pesaing kita mengganggap Sriwijaya FC sudah habis karena 100 persen pemainnya hengkang. Namun hasilnya menunjukkan lain,” katanya.
Selain meraih sukses mengorbitkan pemain daerah dan mempromosikan pemain muda menurut Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex, pada musim ini Sriwijaya FC termasuk salah satu klub yang sehat manajemen keuangannya.