REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Pelatih Newcastle United, Alan Pardew kini khawatir dengan keluarga dan teman-temannya karena berbagai kritikan yang datang atas penampilan buruk timnya musim ini. The Magpies terlempar ke urutan 19 klasemen sementara Liga Primer Ingris, dengan poin tiga hasil enam kali bertanding.
"Efeknya pada keluarga saya dan teman-teman saya. Memang ada kekhawatiran. Ini skenario yang sulit terutama untuk keluarga saya dan keadaan ini tidak baik untuk mereka. Tekanan datang dari manapun bahkan penggemar kami sendiri," katanya.
Pardew mengatakan, tidak akan mengabaikan tekanan dari pendukung Newcastle. Ia tetap mendengarkan berbagai masukan untuk meningkatkan performa tim. Newcastle akan menghadapi Swansea dalam laga selanjutnya, dan sudah membicarakan mengenai dukungan suporter kepada timnya.
"Saya berbicara dengan kepala eksekutif Lee Charnley, 'Berapa yang akan mendukung kita'?" ujarnya dilansir dari laman resmi klub.
Pelatih berusia 53 tahun itu mengatakan, Newcastle hanya berada dalam performa menurun. Namun, Pardew disebut sebagai pelatih yang 'keras kepala' karena enggan meninggalkan jabatannya atas hasil buruk musim ini.
Pardew tetap yakin timnya akan kembali bangkit dan merangkak naik ke papan atas klasmen. Kuncinya ialah dukungan suporter dan para pemain. Apalagi, Pardew menyebut, sebagian besar skuad diisi oleh pemain yang berusia muda. Pardew harus bisa menyatukan keinginan dan ambisi para pemainnya.
"Sejak datang ke sini saya sudah harus berurusan dengan pemain muda dan beberapa telah sangat sukses dan serta beberapa uang tidak. Pada saat ini kami tidak memiliki banyak keberhasilan tapi kami akan mengubahnya," ujarnya.