Sriwijaya FC Garap Pemasukan dari Merchandise

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Merek dan logo Sriwijaya FC telah terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM. Manajemen Sriwijaya FC telah menerima sertifikat pendaftaran merek dan logo klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut sejak satu tahun lalu dari Direktur Merk Ditjen HAKI Kementerian Hukum dan HAM.

Satu tahun sejak terdaftar, Direktur Marketing PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) – perusahaan pengelola Sriwijaya FC – Nirmala Dewi akan melakukan penertiban kepada para pedagang atau produsen yang menjual jersey, aksesoris, merchandise, dan syal yang dijual secara bebas dan ilegal.

“Manajemen Sriwijaya FC akan mengambil tindakan hukum jika ada produsen atau pedagang yang menggunakan merek dan logo Sriwijaya FC secara ilegal dengan mengambil keuntungan pribadi yang merugikan klub sebagai pemilik paten mereka dan logo tersebut,” kata Nirmala Dewi, Selasa (30/12).

Menurut Nirmala, para pedagang yang selama ini menjual barang yang menggunakan logo Sriwijaya FC harus mendapat izin dari manajemen dan memberikan kontribusi untuk pendapatan klub. Manajemen, kata dia, sudah berkomunikasi dengan distributor yang selama ini memproduksi atau menjual pernak pernik Sriwijaya FC.

Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex menjelaskan, dengan didaftarkannya logo dan merek Sriwijaya FC ke Kementerian Hukum dan HAM adalah sebagai upaya untuk menambah pundi-pundi keuangan klub dari penjualan merchandise.

"Dengan sudah adanya hak paten, manajemen Sriwijaya akan mengajak stakeholder yang berminat menggunakan merek dan logo Sriwijaya FC sekaligus memperluas pasar penjualan,” ujarnya.

Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid mengakui pemanfaatan paten dari merek dan logo Sriwijaya FC pada musim lalu memang belum optimal. Sehingga belum memberikan kontribusi untuk keuangan klub. Ia mengatakan Sriwijaya FC akan mengoptimalkannya pada ISL 2015.